KOMPAS.com - Air Terjun Madakaripura berada di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 33 kilometer (km) dari Seruni Point yang masuk kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Terdapat mitos bahwa Air Terjun Madakaripura adalah lokasi pertapaan terakhir Patih Gajah Mada, salah satu tokoh penting dalam Kerajaan Majapahit, sebelum moksa.
Baca juga: Spot Foto di Madakaripura Foret Park Probolinggo dan Tarifnya
Mitos tersebut pun berkaitan dengan nama Madakaripura yang berasal dari tiga kata yaitu "mada" yang merupakan bagian dari nama Gajah Mada, "kari" yang artinya peninggalan, dan "pura" yang artinya sembahyang atau semedi.
Berangkat dari mitos tersebut, air terjun ini juga dijuluki sebagai air terjun abadi karena tak pernah kering airnya, dikutip dari laman resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Selasa (12/3/2024).
Baca juga:
Terlepas dari mitos pertapaan Patih Gajah Mada, air terjun ini memiliki daya tarik tersendiri.
Salah satunya adalah tebingnya yang setinggi kira-kira 200 meter sehingga membuatnya masuk daftar air terjun tertinggi di Pulau Jawa.
Tak hanya itu, tebing di sekelilingi air terjun ini juga unik. Bentuknya melingkar, sepintas mirip gelas raksasa yang menjulang.
Selain dari tengah air terjun, air juga mengalir melalui celah sempit di tebing sehingga terlihat seperti hujan di bawah air terjun.
Air yang menetes dari segala arah itulah yang membuat area sekitar Air Terjun Madakaripura terlihat seperti diguyur hujan. Hal ini ditambah dengan pepohonan rindang di sekitarnya.
Oleh karena itu, pengunjung yang hendak berwisata ke air terjun ini dianjurkan membawa jas hujan agar tidak kebasahan.
Baca juga:
View this post on Instagram
Air Terjun Madakaripura bisa dicapai baik dengan naik kendaraan umum maupun naik kendaraan pribadi.
Dari Kota Probolinggo, melajulah ke Dusun Branggah di Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang. Jaraknya sekitar 37 kilometer dari pusat kota tersebut.
Wisatawan tetap harus trekking ke lokasi air terjun, meskipun mereka menaiki kendaraan pribadi atau kendaraan umum. Durasi trekking sekitar 20 menit.
Wisatawan dianjurkan mengunjungi air terjun ini pada akhir musim penghujan, misalnya dari Mei hingga Juni. Datanglah pada pagi hari ketika cuaca lebih cerah.
Baca juga: