Engku Putri Raja Hamidah, permaisuri Sultan Mahmud Riayat Syah, dikenal sebagai tokoh yang memegang teguh adat istiadat kerajaan.
Setelah wafatnya Sultan Mahmud, terjadi konflik politik di kerajaan Riau-Lingga-Johor-Pahang akibat campur tangan Inggris dan Belanda dalam penentuan pengganti sultan.
Engku Putri wafat pada 7 Juli 1844 dan dimakamkan di kawasan istananya.
Sementara itu, ada pula sosok Raja Ali Haji, Pahlawan Nasional dari Pulau Penyengat yang dikenal sebagai sastrawan terkenal dengan karya-karyanya.
Baca juga:
Raja Haji Fisabilillah, pahlawan yang gigih melawan penjajah Belanda, gugur dalam pertempuran bersejarah pada tanggal 6 Januari 1784.
Makamnya kemudian dipindahkan ke Pulau Penyengat oleh anaknya, Raja Jakfar.
Peristiwa ini menjadi Hari Jadi Tanjungpinang dan Raja Haji Fisabilillah dihormati sebagai Pahlawan Nasional Republik Indonesia.
Raja Jakfar, Yang Dipertuan Muda ke-6 Kerajaan Riau-Lingga, dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana.
Sebelum menjabat, beliau merupakan seorang pengusaha sukses di bidang pertambangan timah.
Kompleks makamnya memiliki desain yang unik dan menjadi tempat peribadatan yang bersejarah.
Baca juga: 5 Aktivitas di Pulau Penyengat Riau, Bisa Belajar Adat Melayu
Raja Abdurrahman, Yang Dipertuan Muda VII Riau-Lingga, fokus pada pembangunan keagamaan selama pemerintahannya.
Masjid Sultan Riau di Pulau Penyengat adalah salah satu bukti nyata dari perhatiannya terhadap keagamaan.
Marhum Kampung Bulang, julukan yang melekat pada dirinya setelah wafat, menggambarkan warisan pemikirannya yang berharga.
Baca juga: 5 Masjid Megah dengan Arsitektur Unik di Indonesia, Pas untuk Wisata Religi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram