Kerajinan tangan tersebut bisa seperti membuat tasbih, lampion, dan sebagainya.
Kegiatan sederhana ini harus dilakukan dengan fokus tanpa ada distraksi dari luar, terutama distraksi digital agar peserta dapat menemukan nilai lebih dari aktivitas yang sederhana.
Etika menikmati makanan kuil di berbagai program akan berbeda-beda. Pada umumnya, peserta dapat menikmati makanan kuil yang secara khusus dibuat oleh biksu di kuil tersebut.
Makanan yang disajikan di kuil biasanya sederhana dan memiliki rasa yang berbeda dari makanan di luar kuil.
Makanan kuil biasanya terdiri dari nasi putih dan hidangan sampingan khas Korea seperti Kimchi sawi, tahu putih yang dibumbui, daun perilla, kimchi lobak, daun lobak, kacang kedelai hitam, rumput laut, buah, dan sebagainya.
Baca juga: 6 Rekomendasi Wisata di Jeju Korea Selatan, Pas untuk Healing
Makanan ini tentunya tidak mengandung produk hewani sama sekali dan baik untuk kesehatan.
Etika menikmati makanan kuil, yaitu peserta mengisi piring dengan makanan sebanyak yang peserta mampu habiskan dan membersihkan piringnya setelah makan.
Selama menikmati makanan, peserta harus diam tanpa berbicara dengan peserta lain untuk berfokus pada nilai makanan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram