Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Gedung AA Maramis di Jakarta, Dikenal sebagai Istana Daendels

Kompas.com - 22/06/2024, 15:04 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekitar tahun 1800-an, Gubernur Jenderal H. W. Daendels memutuskan memindahkan pusat Kota Batavia (saat ini Jakarta), yang dirasa sudah tak layak huni, ke kawasan baru bernama Weltevreden.

"Karena waktu itu di dalam tembok Kota Batavia ada banyak sekali penyakit, ada malaria, kolera," tutur pemandu Endang Teguh Pramono saat tur "Palais Van Daendels en Omstreken" dari Eat Chat Walk x Jakarta Good Guide, Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Suramnya Istana Megah Daendels di Depan Lapangan Banteng

Ia melanjutkan, Istana Gubernur Jenderal di Weltevreden pun lantas didirikan mulai tahun 1809, meskipun tadinya direncanakan dibangun dekat daerah yang saat ini menjadi Bogor.

Setidaknya ada tiga arsitek yang terlibat, dengan nama-nama yang terkenal adalah J. Tromp dan J. C. Schulze. 

Pembangunan istana yang juga dikenal sebagai Paleis van Daendels ini rampung pada tahun 1828 saat kepemimpinan Gubernur Jenderal L. P. J. du Bus de Gisignies. 

Meskipun hingga saat ini bangunan tersebut dikenal sebagai Istana Daendels, sesungguhnya Daendels tidak sempat menempati atau bahkan menyaksikan bangunan berdesain Indies Empire ini rampung didirikan.

Sebab, Daendels keburu dipanggil Napoleon Bonaparte untuk perang Waterloo. Pemimpin pembangunan Jalan Raya Pos Anyer-Panarukan ini pun meninggal sekitar tahun 1818.

Baca juga: Perancis Pernah Kuasai Hindia Belanda Lewat Daendels

Lokasi Istana Daendels saat ini

Kondisi bangunan Istana Daendels di Weltevreden antara tahun 1880 dan 1920, dengan patung J.P Coen di halamannya. Saat ini bangunan tersebut menjadi Gedung A.A. Maramis di kompleks Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat.Dok. Collectie Wereldmuseum (v/h Tropenmuseum), part of the National Museum of World Cultures Kondisi bangunan Istana Daendels di Weltevreden antara tahun 1880 dan 1920, dengan patung J.P Coen di halamannya. Saat ini bangunan tersebut menjadi Gedung A.A. Maramis di kompleks Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta Pusat.

Istana Daendels masih bisa dilihat hingga saat ini karena telah menjadi Gedung A.A. Maramis di dalam kompleks Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat. 

Dilansir dari laman Kementerian Keuangan, Sabtu (22/6/2024), pada tahun 2023, gedung cagar budaya ini diserahkelolakan ke Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), Badan Layanan Umum (BLU) di Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN).

Bangunan ini terletak di belakang Lapangan Banteng. Sisi belakang Monumen Pembebasan Irian Barat pun terlihat dari salah satu jendela bangunan.

Baca juga:

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Salah satu ruangan di Gedung AA Maramis (Istana Daendels) di Jakarta Pusat. Foto diambil pada Sabtu (15/6/2024).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Salah satu ruangan di Gedung AA Maramis (Istana Daendels) di Jakarta Pusat. Foto diambil pada Sabtu (15/6/2024).

Tentu saja, lokasinya yang berada di kompleks Kementerian Keuangan membuat masyarakat umum tidak bisa bebas mengunjunginya. 

Jika ingin berkunjung, mereka harus meminta izin terlebih dahulu. Pilihan lainnya, mereka bisa ikut walking tour khusus Istana Daendels, seperti yang dilakukan Kompas.com dengan Eat Chat Walk x Jakarta Good Guide.

Awalnya bangunan ini terdiri dari Gedung A, Gedung B, dan Gedung C. Usai revitalisasi, susunannya pun bertambah dari Gedung A hingga Gedung E.

"Untuk men-support supaya Gedung B atau Gedung A tidak goyang, di-support tengah-tengahnya," ucap Endang.

Beberapa bagian bangunan pun sudah diperbaiki, termasuk pilar-pilar penopang atap tembus pandang guna membantu mempertahankan bangunan kuno ini.

Salah satu ruangan yang kerap dijadikan lokasi foto berada di lantai atas. Ruangan tersebut cukup luas, berlantai kayu, dan berhiaskan ukiran di langit-langitnya. Lampu-lampu gantung yang dipasang pun semakin mempercantik ruangan tersebut.

Baca juga:

Patung JP Coen

Titik yang dulunya lokasi patung Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), dengan latar bagian belakang Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Foto diambil dari dalam Gedung AA Maramis (Istana Daendels) pada Sabtu (15/6/2024).KOMPAS.com/Ni Nyoman Wira Titik yang dulunya lokasi patung Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen (JP Coen), dengan latar bagian belakang Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Foto diambil dari dalam Gedung AA Maramis (Istana Daendels) pada Sabtu (15/6/2024).

Dulunya di halaman bangunan ini berdiri patung Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen atau JP Coen. 

Dilaporkan Kompas.com, Kamis (4/1/2024), ia dikenal sebagai Gubernur Jenderal VOC yang meletakkan dasar imperialisme di Indonesia dan pendiri Batavia pada 1619.

Patung tersebut didirikan tahun 1869, bertepatan dengan 250 tahun usia Kota Batavia.

Namun, patung JP Coen tersebut akhirnya dirobohkan oleh pihak Jepang.

Baca juga: Situs Sejarah Sisa Gudang Timur Kasteel Batavia, Kini Memprihatinkan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com