Seiring pemulihan sistem imigrasi dari serangan siber, layanan manual di bandara juga disiapkan untuk menghindari antrean panjang.
"Hari Jumat (21/6/2024) saya cek, (antrean) sudah teratur walaupun manual. Dilakukan juga yang namanya Bawah Kendali Operasi (BKO) karena kalau tidak BKO, tidak mungkin karena ada tambahan jamaah haji," jelasnya.
Bandara di Jakarta dan Bali, yang menjadi prioritas imigrasi saat itu, dinilai menjadi dua bandara tersibuk.
Sementara itu, untuk bandara di Medan, Surabaya, dan daerah lainnya, disebut masih bisa ditangani.
"Sabtu (22/6/2024) berlalu, autogate sudah mulai lancar, tetapi traffic itu masih digunakan untuk membereskan data. Kalau dibarengi dengan operasional, operasionalnya bisa jadi korban. Makanya, autogate tidak langsung dinyalakan," jelas dia.
Satu hari selanjutnya, Minggu (23/6/2024), Silmy mendapat laporan bahwa pengurusan aplikasi visa dan izin tinggal sudah mulai berjalanan, sedangkan penerbitan paspor masih dilakukan sebagian.
"Kemarin saya cek, hari ini saya cek, alhamdulillah hari ini, Jumat (28/6/2024) sudah berhasil pulih 100 persen, walaupun tentu masih ada satu atau dua gangguan menunggu kestabilan," pungkas Silmy.
Baca juga:
Ilustrasi paspor. Syarat dan cara perpanjang paspor online 2024 beserta biayanya.
Sebagai penutup, Silmy menuturkan, masih ada "hikmah" di balik ruwetnya pemulihan sistem imigrasi karena serangan siber.
Selain pentingnya membuat keputusan dalam waktu cepat, Silmy juga melihat pentingnya memiliki data back-up.
"Kita harus memiliki back-up data karena kalau tidak ada ini, ya enggak bakal bisa. Kalau mau pindah data center, harus punya ini," tuturnya.
Penting juga memiliki data center dengan keamanan tinggi, yang bisa menyimpan banyak data, seperti disampaikan Silmy.
"Saya terus terang, salah satu referensinya adalah Pak Budi. Beliau pengalaman waktu aplikasi PeduliLindungi itu down. Atas saran itu, saya juga mengambil langkah," pungkas Silmy.
Baca juga: Imigrasi Luncurkan Visa Pendidikan Baru, Dorong Pelajar Asing Datang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.View this post on Instagram