JAKARTA, KOMPAS.com - Lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Puncak, Bogor, Jawa Barat, dibongkar resmi oleh pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Bogor pada Senin (24/6/2024) lalu.
Area ini dikenal sebagai perhentian banyak wisatawan puncak, terutama kendaraan bermotor untuk mengisi perut kosong usai menghabiskan waktu di jalan.
Nia Niscaya, Adyatama Ahli Utama Kemenparekraf/Baparekraf, melihat bahwa langkah Pemda sudah bagus.
Baca juga: 4 Wisata Keluarga di Puncak Cisarua, Cocok untuk Berakhir Pekan
"Jangan lupa bahwa Puncak itu bersifat tempat wisata. Salah satu esensi pariwisata itu kan keteraturan," kata Nia dalam program Weekly Brief with Sandiuno, Senin (1/7/2024).
Ia melanjutkan, warung-warung itu mengganggu lalu lintas. Padahal, orang berwisata ingin suasana teratur dan nyaman.
Lihat postingan ini di Instagram
Sebab, bukan sekadar ramai, Puncak ternyata menjadi tempat wisata yang sangat populer di dalam dan luar negeri.
Baca juga: Kunjungan ke Puncak Bogor, Sandiaga: Jangan Sampai Ada Percaloan
"Kami baru mengecek, top of mind tempat wisata masih Puncak, mengalahkan Bali," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Hanya saja, tantangan baru dari persoalan ini, menurut Nia adalah berkomunikasi dengan pedagang yang terlibat.
Usai melihat foto-foto pascarelokasi PKL di Jalur Puncak, Sandiaga mengatakan, area tersebut terlihat lebih tertata dan asri.
Baca juga:
"Namun, tentunya karena ini berkaitan dengan ekonomi, (PKL) harus diberikan tempat yang juga bisa mendatangkan crowd, spot foto, dan layanan toilet bagus dengan prinsip CHSE," jelas Sandiaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.