Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untaian Bunga di Krishna Rajendra

Kompas.com - 14/10/2013, 13:16 WIB
BUNGA memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat India. Bagi mereka, bunga adalah bahasa. Ia hadir saat manusia menjalin komunikasi antara makhluk hidup dan Sang Pencipta. Bunga juga ada ketika kata-kata tak mampu menyampaikan perasaan senang dan sedih dengan sempurna.

Jalanan di Pasar Krishna Rajendra, Bangalore, India, Kamis (12/9/2013) menjelang pagi, masih menyisakan genangan air hujan. Sebagian sudut pasar dan jalan masih gelap. Beberapa ekor sapi yang bebas berkeliaran terlihat samar. Tanah becek dan kotoran sapi menjadi ranjau yang bisa mengancam kenyamanan para pengunjung dan pedagang bunga.

Layaknya kubangan lumpur yang menumbuhkan indahnya bunga teratai, begitulah Pasar Krishna Rajendra. Pasar bertanah becek dan berbau kotoran sapi tersebut disesaki bunga penuh warna. Semerbak harum bunga dengan keindahan warnanya mengubur kekumuhan Pasar Krishna Rajendra.

Pasar Krishna Rajendra sejatinya adalah pasar tradisional yang menyediakan beragam komoditas. Aneka jenis pangan dan sandang tersedia di sana. Hanya saja, pasar itu pada pukul 03.00 sampai pukul 09.00 dikuasai para pedagang bunga.

Sebagian besar pedagang bunga berasal dari Distrik Salem dan Dharmapuri, Negara Bagian Tamil Nadu, India selatan. Mereka menjajakan untaian bunga marigold, dahlia, aster, krisan, mawar, dan melati di dalam keranjang, di atas lembaran terpal, dan juga dikaitkan di tepi pagar serta pintu atau dinding toko yang masih tutup. Sebagai upaya mendekati pembeli, para pedagang menggunakan jemari tangan mereka untuk menggantung untaian bunga.

KOMPAS/AGUS SUSANTO Aktivitas di pasar bunga Sri Krishna Rajendra di Bangalore, India, Sabtu (14/9/2013).
Pedagang yang telah berjualan lebih dari 20 tahun di pasar itu, Syed Muneer (52), mengatakan, setidaknya dalam sehari ia bisa mendapat 1.000 rupee India hingga 1.500 rupee India. Untaian beragam jenis bunga ia jual mulai dari harga 10 rupee India hingga ratusan rupee India. ”Saat ada festival, upacara hari keagamaan, dan musim pernikahan, hasil penjualan bunga bisa berlipat,” ujarnya. (Wawan H Prabowo dan Agus Susanto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com