Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Menikmati" Goyangan Ombak Arafuru

Kompas.com - 23/10/2013, 08:53 WIB
KIMAAM, KOMPAS — Ini perjalanan paling berat dan panjang selama Tim Ekspedisi Sabang-Merauke: ”Kota dan Jejak Peradaban” Kompas mengarungi laut dari Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, menuju Merauke, Papua.

Dari Agats, Asmat, Papua, Senin (21/10/2013), kami bertolak menuju Merauke melalui Distrik Kimaam di Pulau Kolepon, salah satu pulau terdepan di Kabupaten Merauke.

Jarak ke Pulau Kolepon sekitar 200 mil laut (sekitar 370,4 km) dari Agats. Kami sudah berencana berlabuh dekat Pulau Kolepon karena posisinya di tengah di antara Agats dan Merauke sejauh 401 mil laut (742,652 km) yang membutuhkan waktu 45 jam berlayar. Kapal Navigasi Bimasakti Utama yang kami tumpangi pun berguncang tanpa henti menghadapi gelombang laut Arafuru.

Dari alat navigasi KN Bimasakti Utama terbaca, ombak di Laut Arafuru menuju Merauke mencapai 5 meter. Kapten Suntoro, nakhoda kapal, menyarankan kami makan malam sebelum kami menghadapi gelombang tinggi. Kami pun makan malam lebih cepat satu jam dari biasanya.

Benar saja, selepas senja kapal semakin bergoyang. Kami melintasi laut dengan ombak berketinggian 2,5 meter. Tidak cuma kami yang mabuk, beberapa awak kapal juga mulai sempoyongan dan memilih tidur di kamar kapal.

Goyangan gelombang laut Arafuru belum juga reda hingga tengah malam. Goyangannya justru semakin menjadi-jadi menjelang pagi. Kapal serasa melaju naik-turun melawan gelombang ombak dan terkadang bergeser ke kanan dan ke kiri.

Awak kapal pun terus berjaga. Kami berdiam di kamar. Gelombang ombak 4,5 meter dan angin bertiup 41 knot. Kapal dengan kecepatan mesin 9,1 knot hanya bisa melaju 5 knot.

”Kapal kami melawan arah angin dan arus,” kata Mualim I KN Bimasakti Utama, Sarimin.

Sebelum berlayar ke Merauke, pihak syahbandar dan distrik navigasi Merauke sebenarnya juga sudah melaporkan tentang kondisi Laut Arafuru. Dalam kontak dengan KN Bimasakti, mereka juga memperingatkan kondisi cuaca yang bisa berubah setiap saat. Perubahan tinggi gelombang laut juga sukar diprediksi karena perairan Arafuru di selatan Papua merupakan pertemuan arus dari Australia.

”Kapal-kapal perintis sudah kami peringatkan untuk tidak berlayar sampai tiga hari ke depan,” kata Hengky, Kepala Syahbandar dalam kontak dengan KN Bimasakti.

Kapten Suntoro berusaha menenangkan suasana tegang di anjungan kapal. ”Tenang, setelah belok selepas Tanjung, gelombang tidak akan sebesar ini. Gelombang akan lebih tenang. Sekarang nikmati saja pelayaran, kapal kita masih aman,” katanya. (MHF/HAM/OTW)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com