Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmat Pedas Mi Tarempa Anambas

Kompas.com - 31/12/2014, 08:53 WIB
DI atas piring tersuguh mi kuning berbalur bumbu cabai bertabur potongan ikan tongkol kering dan taoge mentah. Itulah mi tarempa sajian khas Tarempa, ibu kota Kabupaten Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, yang dikelilingi 255 pulau ini. Sembari memandang lautan yang menghampar luas, mari menikmati mi tarempa.

Mi tarempa ditemui di warung-warung makan di Tarempa, termasuk di ibu kota Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, lebih kurang 18 jam perjalanan laut dari Anambas. Di Tanjung Pinang terdapat beberapa warung makan dan restoran yang bahkan menyajikan mi tarempa sebagai menu utama meski dengan sedikit modifikasi dari menu aslinya. Mi tarempa yang kondang ini juga mudah ditemukan di warung-warung makan di Batam, satu jam perjalanan laut menggunakan feri dari Tanjung Pinang.

Agak berbeda dengan mi di Jawa, mi tarempa menggunakan mi berbentuk pipih berwarna kuning. Mi yang pada umumnya dibuat sendiri itu dimasak dengan campuran bumbu cabai untuk menghasilkan cita rasa pedas menggigit. Tidak usah cemas, derajat kepedasan mi tarempa dapat disesuaikan dengan tingkat ketinggian nyali seseorang terhadap makanan pedas.

Di Rumah Makan Mi Tarempa di Tanjung Pinang tersaji mi tarempa yang menggunakan sedikit kecap manis. Paduan kecap manis dengan bumbu cabai nan pedas menghasilkan paduan rasa manis-pedas. Sensasi pedas yang muncul sesaat mengunyah lembar-lembar mi tarempa yang berbalur cabai merah benar-benar menggigit lidah. Potongan ikan tongkol berukuran kecil di antara lembar-lembar mi menyumbang cita rasa gurih.

Taoge mentah yang segar, taburan bawang goreng, dan potongan daun bawang atau daun seledri menjadi pelengkap yang semakin menggugah cita rasa. Mi tarempa semakin lengkap disantap dengan acar cabai rawit hijau. Ibarat pepatah Jawa ”kapok lombok”, satu sendok mi tarempa yang pedas tidak akan membuat kapok. Satu sendok mi tarempa akan disusul sendok-sendok selanjutnya.

Berlimpah

Pengelola Rumah Makan Mi Tarempa, Anna (45), menuturkan, ikan tongkol menjadi pelengkap mi tarempa karena di daerah asalnya, yaitu Anambas, ikan tongkol berlimpah. Selain digunakan sebagai pelengkap mi tarempa, ikan tongkol Anambas juga disajikan dalam berbagai sajian. Ikan tongkol, antara lain, hadir dalam nasi gadang, lempa atau lemper berisi abon ikan tongkol bercita rasa pedas, serta ngo hiang ikan berupa ikan tongkol cincang yang dimasak dengan tepung sagu, lalu dibungkus dengan kembang tahu dan digoreng. Ketiga makanan berbahan ikan tongkol ini oleh masyarakat setempat dikenal sebagai makanan pembuka atau serupa dengan makanan ringan.

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH Nasi gadang dan luti gedang alias roti goreng menjadi pelengkap di Rumah Makan Mie Tarempa khas Anambas di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
”Nasi gadang ini kalau di Jawa seperti nasi kucing. Porsinya kecil, disajikan dengan cara dibungkus daun pisang,” kata Anna. Makanan-makanan ringan ini biasanya disantap pada pagi hari atau disediakan di rumah makan sebagai sajian sembari menunggu makanan pesanan terhidang di meja. Menurut Fitri (36), warga Tanjung Pinang, mi tarempa digemari masyarakat setempat karena cita rasa pedas yang cocok sebagai sarapan, makan siang, atau makan malam.

Meski demikian, mi tarempa dengan cita rasanya yang asli, kata Fitri, hanya bisa ditemukan di Tarempa. Di daerah tempat mi tarempa lahir, mi tarempa disajikan dengan olahan yang sedikit berbeda. Di Desa Air Sena, Kecamatan Siantan Tengah, Kabupaten Kepulauan Anambas, mi tarempa disajikan tanpa kecap manis. Cita rasanya sedikit berbeda meski tidak mengurangi kenikmatan mi tarempa. Potongan ikan tongkol yang menurut Anna sangat berlimpah di Anambas justru diganti dengan potongan sotong.

Pemilik warung makan, A Liong (43), mengatakan, ikan tongkol di dalam mi tarempa bisa diganti apa saja, termasuk sotong. ”Kalau tidak suka dengan ikan atau jenis makanan laut lain bisa saja diganti dengan daging ayam. Tapi, di sini memang sulit mendapatkan daging ayam karena lebih banyak ikan,” ujar A Liong.

Ke Anambas, santaplah mi tarempa sampai tandas. (DWI AS SETIANINGSIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com