"Kami akan siapkan dan perbanyak SDM seperti guide berbahasa Mandarin untuk menyambut kemungkinan lonjakan wisman dari Tiongkok tahun ini," kata Ketua Asosiasi Biro Perjalanan Wisata (Asita) Chapter DIY, Edwin Ismedi Himna di Jakarta, Sabtu (17/1/2015).
Menurut Edwin, pihaknya mendukung program Kementerian Pariwisata (Kemenpar) yang salah satunya fokus untuk mendongkrak kunjungan wisatawan Tiongkok hingga 2 juta orang mulai tahun ini.
Dia memaparkan, mulai tahun ini pihaknya melatih dan membekali para pemandu wisata yang ada dengan kemampuan bahasa Mandarin agar bisa memberikan pelayanan yang lebih prima.
Selain itu, sejumlah paket wisata pun mulai dikembangkan dan dirancang khusus untuk wisatawan asal Tiongkok. "Kami sudah punya paket, misalnya seperti napak tilas Cheng Ho atau reuni marga. Kami melihat ini sangat potensial untuk dikembangkan," katanya.
Pada Januari hingga November 2014 jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia sebanyak 883.725 orang atau menempati urutan ke-4 teratas setelah Singapura sebanyak 1,32 juta, Malaysia 1,12 juta, dan Australia 996.032 wisatawan. Kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia rata-rata 4 hingga 5 hari dengan pengeluaran sekitar 100 dollar AS hingga 110 dollar AS per hari.
Sementara waktu berlibur umumnya mereka memilih pada musim liburan panjang seperti hari raya Imlek, musim liburan sekolah pada Juni-Juli, liburan Hari Buruh (Labour Day), dan liburan Golden Week yang berlangsung pada Oktober.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.