Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ikan Wader Sambel Colek, Kuliner Langka dari Masa Majapahit

Kompas.com - 14/08/2015, 14:38 WIB

MOJOKERTO, KOMPAS.com - Semua kuliner tentu memiliki sejarah, baik pembuatannya maupun kemunculannya di tengah masyarakat. Satu di antaranya kuliner Iwak Wader sambel cobek, di kawasan wisata sejarah Trowulan di Mojokerto, Jawa Timur.

Ada sensasi tersendiri ketika menikmati kuliner dengan sejarah yang panjang. ”Iwak wader ini sudah dikenal sejak zaman Majapahit dulu,” kata Cak Mat, di sela menyiapkan menu iwak wader di warungnya.

Bagi sebagian pelanggan setia iwak wader, konon jadi hidangan khas zaman Kerajaan Majapahit, bisa menikmati hidangan ini di Trowulan merupakan kepuasan tersendiri.

ikan wader
Ikan wader.  (Surya/Wiwit Purwanto)

Apalagi keberadaan warung dengan menawarkan menu khas Iwak Wader ini banyak ditemukan di sekitar kawasan Kolam Segaran. Kolam ini merupakan kolam kuno zaman Kerajaan Majapahit.

Mitos yang berkembang, Iwak Wader atau ikan kecil yang banyak hidup di Kolam Segaran dan sungai sekitar kawasan tersebut sudah menjadi tangkapan dan dikonsumsi oleh warga setempat untuk menjadi lauk pauk. ”Konon sejak zaman Majapahit, menangkap ikan wader dari kolam Segaran untuk dimakan,” katanya.

Menu masakan di warung ini adalah ikan wader goreng yang diletakkan di atas sambal khas.

ikan wader
Proses pembuatan ikan wader.  (Surya/Wiwit Purwanto)

Nasi wader Trowulan Segaran ini memiliki rasa yang khas dan resep bumbu yang berbeda. Kekuatan rasanya ada pada sambal yang pedas dan segar. Sambal yang disajikan juga sambal segar, sambal yang baru dibuat ketika ada pesanan.

Bumbu sambal berupa cabai, tomat, bawang merah, putih, dan jeruk nipis ditumbuk pada saat masih segar tanpa digoreng. Bumbu sambal mentah itu membuat rasa pedasnya kian mantap saat dipadukan dengan renyahnya ikan wader yang digoreng garing.

Ikan-ikan kecil seukuran jari kelingking itu ditaburkan di atas piring tanah (cowek) kecil bersama sambal tadi. Sebagai lalapan, disertakan irisan ketimun, daun kemangi, dan kubis.

Selain berjualan sambel wader, warung Bu Tin juga menyediakan botok lele, botok sembukan, botok tahu-tempe, botok jerohan, pepes patin, dan pepes belut. Nah jika lewat atau sedang berada di kawasan daerah Trowulan kurang afdol jika tidak mampir dan mencicipi ikan wader.

Selain itu kita bisa melihat situs arkeologi zaman Majapahit dengan melihat bangunan dan candi yang ada, mencicipi makanan khas Majapahit juga membawa kita pada suasana kehidupan pada jaman itu. (Surya/Wiwit Purwanto)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Turis Asing Diduga Bikin Sekte Sesat di Bali, Sandiaga: Sedang Ditelusuri

Travel Update
Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Ada Pembangunan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, Penumpang Bisa Berangkat dari Stasiun Jatinegara

Travel Update
Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Ibis Styles Serpong BSD CIty Resmi Dibuka di Tangerang

Hotel Story
10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

10 Mal di Thailand untuk Belanja dan Hindari Cuaca Panas

Jalan Jalan
Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Menparekraf Susun Peta Wisata Berbasis Storytelling di Yogyakarta, Solo, dan Semarang

Travel Update
Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Waisak 2024, Menparekraf Targetkan Gaet hingga 300.000 Wisatawan

Travel Update
3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

3 Bulan Lagi, Penerbangan Langsung Thailand-Yogyakarta Akan Dibuka

Travel Update
Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Jelang Waisak 2024, Okupansi Hotel di Area Borobudur Terisi Penuh

Hotel Story
iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

iMuseum IMERI FKUI Terima Kunjungan Individu dengan Pemandu

Travel Update
9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

9 Wisata Malam di Jakarta, dari Taman hingga Aquarium

Jalan Jalan
Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Jangan Sembarangan Ambil Pasir di Pulau Sardinia, Ini Alasannya

Travel Update
6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

6 Cara Cegah Kehilangan Koper di Bandara, Simak Sebelum Naik Pesawat

Travel Tips
Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Maskapai Penerbangan di Australia Didenda Rp 1,1 Miliar karena Penerbangan Hantu

Travel Update
China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

China Terapkan Bebas Visa untuk 11 Negara di Eropa dan Malaysia

Travel Update
Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Pelepasan 40 Bhikku Thudong untuk Waisak 2024 Digelar di TMII

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com