Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Air Tawar di Permandian Manjawari

Kompas.com - 12/05/2016, 08:06 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com - Suara teriakan kegembiraan anak kecil begitu nyaring terdengar. Dua anak kecil yang hanya mengenakan celana pendek tanpa baju ini, lari berkejaran hingga ke ujung dermaga. Tak lama kemudian keduanya langsung menceburkan diri ke dalam laut.

Sementara itu, beberapa anak kecil lainnya tertawa, bergembira sambil menyiram teman yang lainnya. Anak-anak tersebut terlihat sangat menikmati berenang di lautan.

Tak jauh dari anak-anak tersebut, beberapa warga terlihat sedang asyik mencuci baju di bawah batu karang. Beberapa terlihat sedang membilas pakaian yang sudah dicuci ke dalam air tawar yang mengalir dari balik batu karang yang besar.

Sementara ada juga beberapa warga lainnya sedang mandi di balik bebatuan besar. Permandian tersebut dinamakan permandian Manjawari yang berada di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.

Permandian ini menjadi satu-satunya permandian bagi warga Sulaa. “Ada juga pipa air ke rumah hanya jarang mengalir. Jadi warga banyak yang datang mandi atau mencuci di sini. Ini namanya permandian Manjawari,” kata seorang warga Hadida (35), Selasa (10/5/2016).

KOMPAS.COM/DEFRIATNO NEKE Warga Sulaa menjadikan permandian Manjawari selain untuk mandi dan mencuci, air tawar di permandian ini dapat juga dikonsumsi masyarakat. Permandian Manjawari berada di Kelurahan Sulaa, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Sementara itu, beberapa warga lainnya dengan menggunakan jeriken ukuran 10 liter datang mengambil air tawar dari mata air di balik batu karang.

Menurut warga, air tawar tersebut terlihat bening dan sangat bersih sehingga tanpa perlu lagi dimasak. “Airnya bening dan tawar. Terkadang ada warga yang tidak masak lagi dan langsung meminumnya begitu saja. Tapi alhamdulilah tidak sakit perut juga,” ujar seorang warga Sulaa, Sandi (30).

Untuk menuju ke permandian Manjawari ini, hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit dari Kota Baubau. Permandian ini belum dikelola dengan baik, sehingga belum ada retribusi bagi pengunjung yang datang untuk menikmati permandian Manjawari tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com