JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menerima kunjungan Sharapov Anvar Kurbanovich selaku Ketua Komite Pengembangan Pariwisata Uzbekistan di Gedung Sapta Pesona, Kemenpar, Selasa (2/5/2017).
Kunjungan Anvar merupakan rangkaian dari lawatannya ke beberapa negara sahabat di Asia Tenggara. Sebelum ke Indonesia, Anvar terlebih dahulu mengunjungi Malaysia.
Siaran pers Kemenpar menyebutkan, Anvar dalam kunjungannya ke Kemenpar membawa serta pejabat dan pelaku pariwisata Uzbekistan.
(BACA: Mau Coba Wisata ke Uzbekistan? Ada Promo Menarik...)
Mereka adalah Khakimov Alisher Sirojitdinovich (director of The Silk Road Office under the State Committee for Tourism Development and UNWTO “Silk Road” project), Golisheva Elena Vyacheslavovna (director of The Republican Scientific-Educational Consulting Center of The State Committee for Tourism Development), dan Akmaljon Kosimov (head of Travel Company).
"Saya mendapat perintah dari presiden terpilih Uzbekistan untuk menjalin kerja sama dengan negara sahabat. Indonesia kami anggap sebagai salah satu negara sahabat dan Indonesia sangat mengagumkan bagi saya,” kata Anvar.
Uzbekistan, menurut Anvar, akan memberikan kemudahan warga negara Indonesia (WNI) yang akan berkunjung ke negeri di Asia Tengah yang pernah menjadi bagian Uni Soviet itu. Rencananya, Uzbekistan akan memberikan fasilitas bebas visa kunjungan (BVK) bagi WNI.
Selain itu, Uzbekistan juga menginginkan adanya penerbangan langsung dari Tashkent, ibu kota Uzbekistan, ke Bali.
Uzbekistan juga mengusulkan adanya paket umrah plus ke Uzbekistan yang kaya akan sejarah Islam.
"BVK adalah kebijakan yang sangat efektif untuk meningkatkan kunjungan wisman. Indonesia mengalami pertumbuhan double digit karena kebijakan tersebut,” katanya.
Selain itu, Arief juga menegaskan komitmennya untuk mengawali tonggak kerja sama pariwisata Indonesia dengan Uzbekistan.
Salah satunya mendorong travel agent di Indonesia membuat paket umrah plus ke Uzbekistan. “Kami akan memfasilitasi pertemuan dengan travel agent Indonesia,” kata Arief. (*)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.