JAKARTA, KOMPAS.com - Raja Ampat kekurangan koki yang dapat memasak kuliner Mandarin untuk para wisatawan China. Hal itu menyulitkan pelayanan bagi wisatawan China yang berkunjung ke Raja Ampat, Papua Barat.
"Di sini chef-nya sudah ada tapi belum bisa masak untuk wisatawan China. Kita kekurangan," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Raja Ampat, Yusdi N. Lamatenggo kepada KompasTravel usai jumpa pers "Nusa Dua Fiesta 2015" di Kementerian Pariwisata, Jakarta, Rabu (7/10/2015) malam.
Ia mengatakan telah banyak wisatawan China yang berkunjung ke Raja Ampat dengan membeli paket di agen perjalanan. "Ada agen (perjalanan) dari Guangzhou bawa wisatawan yang cukup banyak," lanjut Yusdi.
Lebih lanjut, permintaan wisatawan China hanya terkait dengan makanan yang tersedia. Yusdi mengatakan para wisatawan China yang datang ke Raja Ampat tidak akan mau makan jika tidak dengan masakan Mandarin.
Gelaran acara yang akan hadir di Raja Ampat adalah Festival Bahari Raja Ampat 2015 di kawasan Pantai Waisai Tercinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat. Festival ini akan diadakan pada tanggal 18-21 Oktober 2015 dan memiliki tagline "Indahnya Raja Ampat, Indahnya Indonesiaku".
Sebelumnya, Yusdi optimistis target kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tahun 2015 sebanyak 18.000 orang akan tercapai. Pasalnya, hingga bulan Oktober ini, jumlah kunjungan wisman telah mencapai angka 12.000 orang.