Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sekadar Berlibur, Ajak si Kecil Wisata Konservasi Gunung Merapi

Kompas.com - 18/02/2016, 14:07 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com - Gunung Merapi memiliki potensi alam luar biasa yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat sekitarnya, mulai lahan pertanian yang subur, hasil tambang, hingga wisata alam.

Namun belakangan, alam di lereng gunung api teraktif di dunia itu kian rusak akibat ulah oknum manusia yang tidak bertanggung jawab. Penambangan liar, eksploitasi alam, hingga pembakaran hutan.

Kondisi ini menggugah Kelompok Tani Jurang Jero Asri Desa Ngargosoko dan Kelompok Tani Randu Ijo Desa Tegalrandu, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, untuk mengembangkan konsep wisata berbasis konservasi alam lereng Gunung Merapi.

Anggota Kelompok Tani Randu Ijo Gus Wahib menjelaskan masyarakat yang tinggal di lereng Merapi sudah kian merasakan dampak kerusakan hutan Merapi, seperti debit air yang berkurang drastis daripada beberapa tahun lalu.

"Hutan Merapi mendesak direboisasi karena debit air berkurang drastis selama musim kemarau. Kerusakan hutan membuat fungsi Merapi sebagai kawasan resapan air tidak maksimal," jelasnya.

Menurut Gus Wahib ada beberapa jenis tanaman yang dikembangkan untuk konservasi ini, antara lain jenis tanaman keras seperti salam (syzygium polyanthum), bambu apus (gigantochloa apus), bambu petung (dendrocalamus asper), aren (arenga pinnata), berasan (tarennoidea wallichii), dan tesek (dodonaea viscosa).

"Tanaman buah-buahan juga dikembangkan, seperti sawo kecik, kepel, durian, mangga, sukun, sirsat, dan lainnya. Termasuk tanaman bunga untuk keindahan seperti keningkir dan bunga matahari," urainya.

Lebih lanjut, pengembangan wisata konservasi juga mendapat dukungan dari Forum Merapi Merbabu Hijau (FMMH), Komunitas Magnet dan Magvel. Koordinator FMMH Jatmiko, menambahkan bahwa dengan konsep ini, wisatawan tidak sekadar berlibur dan menikmati keindahan alam Merapi namun juga berkontribusi terhadap upaya-upaya pelestarian hutan.

"Konservasi diharapkan akan memperbaiki ekosistem yang rusak akibat pembakaran hutan tahun 2015," ungkap dia.

Menurutnya, hampir setiap minggu ada rombongan pelajar dan wisatawan yang sudah mengikuti paket wisata konservasi Gunung Merapi. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh wisatawan, antara lain membantu pembuatan media tanam, menyiangi, dan menanam pohon.

Navila Aliansi (6,5), salah satu wisatawan, mengaku senang bisa berwisata di kawasan Jurang Jero lereng Merapi. Ia bersama ibu dan sang adik, serta teman-temannya tampak bersuka cita mengikuti setiap kegiatan konservasi.

"Kami senang bisa bersama-sama menanam pohon, agar Gunung Merapi bisa tetap indah, tidak rusak," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Gunung Everest, Atap Dunia yang Penuh Sampah

Travel Update
Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Angkringan Timbangan Tebu di Yogyakarta yang Hits dan Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

JAB Fest Kombinasikan Seni dan Literasi, Dipercaya Dongkrak Wisatawan Minat Khusus di DIY

Travel Update
8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

8 Oleh-oleh Khas Gorontalo, Ada Kopi hingga Kain

Jalan Jalan
Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Rencana Pemindahan Lukisan Mona Lisa, Apa Masih di Louvre?

Travel Update
5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

5 Pusat Oleh-oleh di Makassar, Bawa Pulang Makanan atau Kerajinan Tangan

Jalan Jalan
6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

6 Hotel Murah di Cilacap, Tarif mulai Rp 194.000

Hotel Story
5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

5 Tips Liburan dengan Open Trip yang Aman dan Menyenangkan

Travel Tips
3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

3 Juta Wisatawan Kunjungi Banten Saat Libur Lebaran 2024, Lebihi Target

Travel Update
Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Cara Menuju ke Wisata Pantai Bintang Galesong, 1 Jam dari Makassar

Jalan Jalan
The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

The 2nd International Minangkabau Literacy Festival Digelar mulai 8 Mei

Travel Update
Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Wisata Pantai Bintang Galesong, Cocok untuk Liburan Bersama Rombongan

Jalan Jalan
Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Padatnya Wisatawan di Bali Disebut Bukan karena Overtourism

Travel Update
Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Kunjungan Wisata Saat Lebaran 2024 di Kabupaten Malang Turun, Faktor Cuaca dan Jalan Rusak

Travel Update
Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Kemenparekraf Tegaskan Bali Belum Overtourism, tapi...

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com