GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengharapkan komitmen pengelola persewaan peralatan di Goa Pindul membayar retribusi dari wisatawan karena berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah.
Kepala Bidang Pengembangan Produk Wisata Disbudpar Gunungkidul Hary Sukmono di Gunungkidul, Rabu (11/5/2016), mengatakan dari pengamatan di lapangan diketahui kesadaran untuk membayar retribusi masih kecil dengan alasan sudah memesan kepada operator.
"Biasanya para wisatawan enggan membayar retribusi. Pengelola biasanya membayar sore hari," katanya.
Menurut Hary, awalnya hal itu kerap dilakukan joki pencari wisatawan. Namun saat ini sudah mulai berubah dengan mulai mengarahkan wisatawan untuk membayar ke pos retribusi sebelum masuk ke kawasan Goa Pindul.
Saat dirinya menunggu di pos retribusi, saat itu harus menelepon pengelola agar mau membayar. "Joki yang mulai berubah," katanya.
Hary mengatakan pihaknya berharap komitmen para pengelola untuk mendukung pembangunan dengan membayar retribusi. Apalagi pemkab terus berupaya memfasilitasi para pengelola dan dihimpun dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
"Kami berharap kesadaran dengan kewajiban membayar retribusi juga meningkat," katanya.
"Dengan membayar retribusi secara tertib, akhirnya warga Pindul dan operator ikut menikmati secara tidak langsung karena akses jalan menjadi lebih baik dan lebih nyaman," katanya.
Menurut Suharno, operator wajib memberikan edukasi kepada wisatawan agar mau membayar retribusi. "Kami berharap semua sadar dan mulai tertib membayar retribusi wisatawan terutama yang sudah memesan sebelumnya," kata politisi PDIP ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.