Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Harmoni di Kawasan Tepi Laut

Kompas.com - 28/10/2016, 10:08 WIB

AUCKLAND kota pelabuhan. Hampir sama dengan Jakarta. Hanya saja, kota di belahan bumi paling selatan ini tak melulu sibuk oleh bongkar muat barang dan kepentingan komersial.

Meskipun ada perbedaan mencolok, dan Jakarta mesti banyak belajar dari Auckland, dua kota pesisir ini sama-sama punya daya tarik wisata yang khas.

Di Auckland, Selandia Baru, pelabuhan juga sebagai ruang publik. Tempat terbuka bagi warga setempat untuk mengenal kotanya. Pemandangan yang tak ditemukan pada wajah pesisir Jakarta yang didominasi pelabuhan bongkar muat, permukiman elite, dan tempat wisata komersial.

(BACA: Incar Wisatawan Indonesia, Selandia Baru Luncurkan Panduan Wisata Kuliner Halal)

Menyusuri pelabuhan di Auckland, disediakan jalan untuk warga berjalan kaki ataupun bersepeda. Kapal-kapal pesiar dan juga yacht parkir berderet-deret dengan ditingkahi burung-burung pantai yang bertengger di tepian Dermaga Viaduct Harbour dan Wynyard Quarter.

Di ufuk timur, sinar matahari merambat menerangi kota. Sinarnya sekaligus menghangatkan pagi yang dingin pada akhir Mei, penghujung musim gugur sebelum masuk musim dingin di Selandia Baru.

KOMPAS/MADINA NUSRAT Perahu-perahu lengkap layarnya merupakan beberapa koleksi yang ada di New Zealand Maritime Museum, Pelabuhan Kota Auckland, Selandia Baru, Sabtu (7/5/2016).
Berbeda dengan musim dingin di kawasan Eropa yang berada di dunia belahan utara, yang umumnya berlangsung menjelang akhir tahun. Musim dingin di Selandia Baru dimulai Juni hingga Agustus dan diikuti dengan musim semi, musim kemarau, dan musim panas pada Desember-Februari.

Viaduct Harbour dan Wynyard Quarter dihubungkan dengan jembatan gantung Wynyard bercat putih dan memesona. Dari kawasan dermaga itu, kita dapat menyaksikan pemandangan kota secara utuh, mulai dari pelabuhan hingga gedung dan menara pencakar langit di tengah kota Auckland.

(BACA: Pertama Kali ke Selandia Baru? Ini Destinasi Wajibnya)

Seperti sebuah satu kesatuan, gedung hunian hingga perkantoran dan area bisnis berdiri secara berteras-teras. Seluruh bangunan di sepanjang pelabuhan berdiri lebih rendah dibandingkan dengan di tengah kota. Sky Tower di tengah kota menjadi bangunan tertinggi dan pusat perhatian dari lanskap kota pelabuhan ini.

Dibuka beberapa akses menuju kawasan pelabuhan. Bisa dengan berjalan kaki, bersepeda, ataupun dengan kendaraan. Untuk membatasi masuknya kendaraan bermotor, beberapa akses dipasang tiang-tiang besi sehingga hanya dapat dilalui pejalan kaki dan sepeda.

Kawasan Viaduct Harbour dan Wynyard Quarter merupakan area bekas pelabuhan barang dan industri yang sudah lima tahun terakhir ini dijadikan ruang terbuka publik sekaligus komersial. Area itu bagian dari kawasan Pelabuhan Auckland yang luas.

KOMPAS/MADINA NUSRAT Dermaga di Viaduct Harbour, Pelabuhan Kota Auckland, Selandia Baru, dipenuhi kapal-kapal laut yang parkir berikut dengan layarnya, Sabtu (7/5/2016). Suasana itu menyatu dengan suasana kota yang dipenuhi gedung bertingkat.
Aktivitas bongkar muat barang dan penimbunan peti kemas saat ini dipusatkan di kawasan paling timur, jauh dari Viaduct Harbour dan Wynyard Quarter.

Kuno

Sesungguhnya tata letak kawasan Viaduct Harbour dan Wynyard Quarter ini tak berbeda jauh dengan Pelabuhan Sunda Kelapa di Jakarta. Pelabuhan di jantung kota Auckland ini merupakan tempat orang-orang Polinesia, khususnya orang-orang kepulauan di kawasan Pasifik dan mencakup kawasan kepulauan di timur Indonesia dan Filipina, mendarat pertama kali di Auckland sekitar 1.000 tahun yang lampau. Mereka menjelajah dengan perahu-perahu kano besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com