BANYUWANGI, KOMPAS.com - Selama tahun 2017 ada 72 event yang digelar di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Banyuwangi Festival (B-Fest) 2017 di-launching, Rabu (25/1/2017) di Desa Banjar, Kecamatan Licin yang berada di bawah kaki Gunung Ijen.
Pada launching tersebut juga diresmikan festival sedekah oksigen dengan penanaman pohon trembesi oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan dikuti oleh forum pimpinan daerah Banyuwangi di sepanjang jalan utama Desa Banjar.
(BACA: Penerbangan Jakarta-Banyuwangi Dibuka April)
Banyuwangi Festival (B-Fest) tetap menyajikan agenda yang telah menjadi ikon daerah, seperti Internasional Tour de Banyuwangi Ijen (27-30 September), Banyuwangi Ethno Carnival (11 November), Festival Gandrung Sewu (8 Oktober), Banyuwangi Beach Jazz Festival (2 September), dan Jazz Ijen (6-7 Oktober).
"Selain di Desa Banjar nanti kita juga akan launching di Jakarta difasilitasi Kementerian Pariwisata dan Banyuwangi juga akan hadir di Fashion Week yang menjadi rangkaian B-Fest 2017 digelar di Convention Centre, Jakarta, 4 Februari nanti. Jadi di Indonesia Fashion Week, akan mengusung tema Banyuwangi," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada KompasTravel, Rabu (25/1/2017).
(BACA: Berkunjung ke Banyuwangi? Ini Destinasi Wisata yang Wajib Dikunjungi)
Anas mengatakan, Banyuwangi Festival digelar setiap tahun bukan hanya untuk mendongkrak sektor wisata, tetapi sekaligus upaya untuk mewadahi dan menumbuhkan kreativitas komunitas-komunitas yang ada di Banyuwangi seperti Festival Sastra yang akan digelar pada 26-30 April 2017.
Menurut Anas, B-Fest 2017 akan menjadi ajang istimewa bagi industri fashion daerah. Tahun ini ada 5 agenda untuk memamerkan potensi desainer daerah, mulai dari ajang Indonesia Fashion Week (4 Februari), Green & Recycle Fashion Week (25 Maret), Kebaya Festival (22 April), Banyuwangi Batik Festival (29 Juli), dan Banyuwangi Fashion Festival (14 Oktober).
Pada B-Fest 2017 mewadahi sektor ekonomi kreatif seperti Festival Video Kreatif (26 Juli) yang menampilkan potensi tiap desa dan Festival Dandang Sewu (4-5 Agustus) yang menyajikan kreasi di sentra produksi alat masak yang sentranya berada di Kecamatan Kalibaru.
”Kami juga menggelar Agro Expo (13-20 Mei), Festival Durian (20 Mei), dan Fish Market (3 Oktober) untuk menguatkan dan mempromosikan produk pertanian seperti durian merah yang menjadi buah khas Banyuwangi,” ujar Anas.
Dari sisi sport tourism, selain International Tour de Banyuwangi Ijen (27-30 September), ada Banyuwangi International Ijen Green Run (23 Juli), Banyuwangi International BMX (22-23 April), dan Kite and Wind Surfing Competition di Pulau Tabuhan (26-27 Agustus).
Tak lupa ada Festival Banyuwangi Kuliner (12 April) dan Festival Kopi (18 Oktober).
"Tahun ini Festival Kuliner mengangkat pecel pithik, salah satu kuliner khas masyarakat Suku Osing Banyuwangi. Jadi tahun ini lebih beragam mulai dari pecel pitik sampai batik,” pungkas Anas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.