Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Unik di Banyuwangi, Membersihkan Desa Lewat Silat

Kompas.com - 04/09/2017, 12:03 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Ada yang unik di Dusun Mondoluko, Desa Tamansari, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.

Setiap hari raya Idul Adha, warga setempat menggelar tradisi Mencak Sumping untuk membersihkan desa dari marabahaya. Pada tradisi yang sudah digelar selama ratusan tahun secara turun-temurun itu, seluruh jawara silat dari wilayah Kabupaten Banyuwangi berkumpul untuk menampilkan jurus silat di hadapan masyarakat dan tamu undangan yang datang.

 

BACA: Tumpeng Sewu Banyuwangi, Ritual Adat dan Atraksi Wisata

Untuk tahun ini, ada sekitar 50-an perguruan silat yang hadir untuk berpartisipasi di tradisi Mencak Sumping. Bukan hanya jawara yang berusia lanjut yang ikut berpartisipasi, tampak juga anak-anak yang masih berusia 9 tahun terlihat lincah memeragakan silat. Baik dengan tangan kosong ataupun dengan senjata seperti tombak, pedang, klewang juga clurit.

"Tradisi mencak sumping ini sudah lama. Sejak kakek buyut-kakek buyut saya dulu," kata Asran (70), tokoh silat asal Dusun Mondoluko kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2017).

Dua jawara sedang menampilkan kesenian silat di Dusun Mondoluko Jumat (1/9/2017)KOMPAS.COM/Ira Rachmawati Dua jawara sedang menampilkan kesenian silat di Dusun Mondoluko Jumat (1/9/2017)

Asran sendiri mengaku tidak tahu persis sejak kapan tradisi tersebut mulai digelar. Ia dan warga Dusun Mondoluko hanya meneruskan tradisi dari nenek moyang mereka secara turun temurun.

Namun kepada Kompas.com, Asran bercerita dari kisah tutur yang ia dengar dari para sesepuh. Pada zaman kerajaan dulu, ada seorang ratu yang terluka akibat peperangan. Sang Ratu kemudian diminta untuk belajar silat agar bisa membela diri dan melawan saat berperang.

BACA: Festival Taman Nasional dan Taman Wisata Alam Digelar di Banyuwangi

 

Cerita tersebut juga melatarbelakangi munculnya nama Mondoluko yang berasal dari Edo yang berarti Ratu dan Luko yang bermakna Tatu atau Luka.

"Mulai saat itu Sang Ratu belajar silat untuk bela diri, termasuk juga seluruh rakyatnya. Sehingga bayak jawara silat yang berasal dari Mondokulo. Anak-anak disini sudah belajar silat sejak usia 7 tahun. Tidak hanya anak laki-laki tapi juga perempuan. Kami juga mengajarkan kepada mereka, silat bukan untuk gaya-gayaan tapi untuk bela diri dan juga bagian dari seni," kata Asran yang juga menjadi sesepuh perguruan silat Cibogar yang ada di Dusun Mondoluko.

Ibu ibu sedang memasak Sumping di tradisi Mencak Sumping di Dusun MondolukoKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Ibu ibu sedang memasak Sumping di tradisi Mencak Sumping di Dusun Mondoluko

Cibogar adalah satu satunya perguruan silat di Dusun Mondoluko yang sudah berusia ratusan tahun, dan seluruh warga dusun adalah anggota perguruan silat tersebut. Sementara untuk tradisi Mencak Sumping, Asran bercerita pada jaman dahulu sempat terjadi pagebluk di Dusun Mondoluko yang menyebabkan banyak warga yang meninggal dunia secara mendadak.

BACA: Turis Asing Suka Berlama-lama di Banyuwangi, Apa yang Dicari?

 

Hingga kemudian mereka menggelar acara bersih desa dengan memberikan sesaji di tiap simpang jalan desa dan mengkumandangkan adzan serta shalawat. Mereka juga menggelar selamatan di dua makan sesepuh desa yaitu Buyut Jarat dan Buyut Surat. Setelah prosesi itu dilakukan, sedikit demi sedikit pagebluk hilang dari dusun Mondoluko.

"Dusun Mondoluko tidak memiliki kesenian, berbeda dengan dusun lain yang memiliki Gandrung atau Barong. Akhirnya kami menggelar mencak silat diiringi dengan musik-musik tabuhan dengan mengundang jawara silat daerah lain sebagai wujud syukur karena pagebluk hilang. Nah untuk suguhan kepada mereka yang datang kami membuat sumping, yang terbuat dari pisang dan adonan tepung yang dibungkus dengan daun pisang. Daerah lain ada yang menyebut sumping itu nogosari, jadi tradisi ini dikenal dengan Mencak Sumping," jelas Asran.

Selamatan di makam Buyut Surat, sesepuh dusun Mondoluko BanyuwangiKOMPAS.COM/Ira Rachmawati Selamatan di makam Buyut Surat, sesepuh dusun Mondoluko Banyuwangi

Bahkan saat "duel" dua pendekar silat, sumping juga digunakan untuk pengakuan kemenangan. Biasanya yang pemenang akan "menyumpal" mulut lawannya yang kalah dengan sumping.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com