Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekowisata Tangkahan Raup Pendapatan Rp 12 Miliar Per Tahun

Kompas.com - 28/09/2017, 10:34 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Wiratno mengatakan ekosiwisata Tangkahan, Sumatera Utara adalah contoh nyata pengembangan ekowisata berbasis masyarakat yang berhasil.

Pengembangan wisata alam berbasis masyakat terbukti bisa meningkatkan kesejahteraan.

"Tangkahan itu contohnya uang yang beredar Rp 12 miliar di desa per tahun dari ekowisata yang berbasis masyarakat. Itu contoh nyata, bahwa sebetulnya kawasan konservasi mampu memberikan dan menciptakan ekonomi baru di tingkat desa dan dikelola orang desa," kata Wiratno saat ditemui di sela-sela acara Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Bidang KSDAE di Jakarta, Rabu (27/9/2017).

(BACA: Tangkahan, Keindahan Tersembunyi di Sumatera Utara)

Ia menganggap pengembangan ekowisata di Tangkahan adalah contoh yang sesuai dengan nawacita Presiden Joko Widodo yaitu membangun dari pinggiran, menciptakan kemandirian ekonomi dan partisipasi masyarakat.

Tangkahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang masih terjaga kebersihannya.BARRY KUSUMA Tangkahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang masih terjaga kebersihannya.
Dalam kesempatan Rakornis Bidang KSDAE, ia juga menekankan cara baru kelola kawasan konservasi bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Komunikasi dan Informatika.

(BACA: Lucunya Melihat Gajah Melukis dan Main Bola di Chiang Mai)

"Dalam rapat koordinasi teknis ini saya mendorong unit pengelola teknis untuk membangun cara kerja baru. Cara kerja baru itu harus bekerja dengan masyarakat dan desa-desa di sekitar kawasan konservasi. Karena 27,2 juta hektar itu ada 2.000 desa penyangga maka pengelola kawasan konservasi taman nasional, kawasan sumber daya alam harus bekerja dan memposisikan masyarakat sebagai subyek pelaku utama dalam sebagai intervasi pengelolaan konservasi seperti patroli bersama, hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, wisata alam," kata Wiratno.

(BACA: Bus Pembangunan Semesta, Angkutan ke Tangkahan yang Penuh Drama)

Tangkahan terletak di antara dua desa yaitu Namo Sialang dan Sei Serdang. Bagi orang Medan mendengar kata Tangkahan pasti akan terngiang dengan “gajah”. Tangkahan dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang berada di sini sangat jernih dan masih terjaga kebersihannya.

Tangkahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang masih terjaga kebersihannya.BARRY KUSUMA Tangkahan di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara dikenal sebagai tempatnya gajah-gajah liar dan sungai yang masih terjaga kebersihannya.
Ekowisata Tangkahan hadir di kawasan Taman Nasional Gunung Leuser yang terletak di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.

Rakornis Bidang KSDAE diikuti oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Lingkup KSDAE dan mitra kerja KSDAE. Adapun UPT lingkup KSDAE seperti taman nasional dan badan konservasi sumber daya alam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com