Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Cokelat Hangat Sambil Memandang Malaysia dari Sebatik

Kompas.com - 03/10/2017, 14:58 WIB
Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com – Tawaran untuk menikmati cokelat hangat di tengah kebun kakao sambil memandang kawasan negara tetangga Malaysia dari ketinggian bukit di Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara sepertinya tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Selain kita bisa menyeruput secangkir cokelat asli dari kebun langsung kita juga akan diajak berkeliling ke kebun-kebun kakao yang berada di desa yang terletak persis di wilayah perbatasan Indonesia – Malaysia tersebut.

Udara yang masih bersih karena letak Desa Sungai Limau berada di perbukitan di tapal batas kita juga ditawari panorama Wallace Bay, Sebatiknya negara Malaysia yang cukup menarik dengan latar belakang Bandar besar Kota Tawau yang kontras dengan kesibukannya sebagai kota besar di Negara Bagian Sabah Malaysia.

(BACA: Pantai Batu Lamampu dan Kayu Angin, Pantai Perawan di Perbatasan)

Tawaran Pemkab Nunukan tersebut bisa anda nikmati tahun 2018 karena saat ini melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi sedang membangun lokasi pabrik pengolahan biji kakao yang juga berfungsi sebagai gudang serta kafe di Desa Sungai Limau.

Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Desa Burhanuddin mengatakan, Kementerian PDT telah menggelontorkan anggaran hingga Rp 1 miliar untuk menyulap Desa Sungai Limau menjadi desa wisata cokelat.

"Progress-nya sudah mulai pembangunan lokasi untuk pabrik dan tempat para pengunjung menikmati secangkir cokelat nantinya,” ujarnya, Sabtu (30/9/2017).

(BACA: Jenis Baru Cokelat, Warna Pink dengan Rasa Berry)

Saat ini Pemkab Nunukan melalaui Dinas Pertanian dan Peternakan mulai membina para petani kakao untuk kembali mengembangkan kebun kakao yang masih tersisa.

Pada tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebatik terkenal dengan kebun kakaonya. Pada waktu itu kebun kakao di Sebatik bisa mencapai 8.000 hektar. Namun saat ini tinggal tersisa 2.000 hektar saja.

Kebun kakao milik salah satu petani di Desa Lodes, Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara. Penjualan kakao di wilayah ini bergantung pada kota Tawau di Malaysia. Kakao milik petani hanya dihargai Rp 12.000-Rp 21.000 per kilogram. KOMPAS.com/SUKOCO Kebun kakao milik salah satu petani di Desa Lodes, Kecamatan Sebatik, Kalimantan Utara. Penjualan kakao di wilayah ini bergantung pada kota Tawau di Malaysia. Kakao milik petani hanya dihargai Rp 12.000-Rp 21.000 per kilogram.
Petani kakao di Sebatik lebih memilih beralih menjadi pekebun sawit atau pekebun pisang karena hasil dari penjualan biji kakao terus merosot. Petani juga kesulitan menjual hasil panen kakao mereka ke Surabaya maupun ke Sulawesi.

Satu satunya tempat yang bisa menjadi harapan untuk menjual biji kakao mereka adalah Kota Tawau yang berada di negara Malaysia. Sayangnya para petani kakao di Sebatik hanya bisa menerima harga yang ditetapkan oleh pedagang di Kota Tawau.

Biji kakao hasil para petani di Sebatik hanya dihargai Rp 12.000 hingga Rp 21.000  per kilogram pada saat sedang panen, namun pada saat di luar masa panen harga kakao bisa lebih murah lagi.

“Para petani tidak punya pilihan lain karena untuk membawa ke Sulawesi maupun Surabaya ongkosnya juga tinggi. Jadi mereka hanya menerima harga yang ditetapkan pedagang di Tawau," ujar Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Nunukan Eko Budi Santosa.

Usulan Desa Wisata

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com