Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Milenial Didorong Kembangkan Pariwisata Nglanggeran

Kompas.com - 16/11/2017, 09:12 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kalangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) saat ini tengah menggodok rancangan Undang Undang (RUU) Geologi yang ditargetkan akhir tahun selesai. Dalam RUU tersebut mengatur mengenai masalah geopark.

"Kita tahu saat ini seperti geopark Gunungsewu di sini (Gunungkidul, Wonogiri dan Pacitan) sudah diakui internasional. Melalui UU tersebut kita dorong internasional ikut promosi wisatanya," kata Ketua Timja Rancangan UU Geologi DPD RI Djasarmen Purba ditemui di Gunung Api Purba Nglanggeran Patuk, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (14/11/2017) petang. 

(Baca juga : Desa Wisata Nglanggeran Raih Penghargaan di Singapura)

Nantinya jika UU sudah disahkan dan pemerintah pusat akan membuat Surat keputusan mengenai geopark yang diakui internasional. Sehingga sudah ada payung hukum mengenai pengelolaannya hingga upaya dari pemerintah untuk memberikan perlindungan hukumnya.

"Maka dari itu semua harus diintegrasikan, pengembangan geopark harus ditata sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan juga kelestarian. Nanti ada payung hukum lembaga pengelola geopark," ucapnya. 

Batu-batu raksasa yang membentuk dinding khas di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DI Yogyakarta.KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Batu-batu raksasa yang membentuk dinding khas di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Dia mengakui pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat di Gunung Api Purba Nglanggeran patut dicontoh daerah lain, karena berbasis masyarakat. Di sana semangat kaum muda, yang sebelumnya merantau kembali ke kampung halaman untuk membangun kawasan wisata.

"Bagaimana pemuda milenial (generasi yang lahir di atas tahun 1980-an hingga 1997), saya sebut pemuda yang punya ide kreatif membangun (desa) Nglanggeran. Mereka datang dari kota kembali ke daerahnya untuk meningkatkan wisata di sini bisa baik. Kami dari daerah menampung. Kami tampung apa yang bisa diikuti dan didorong," katanya

Senator asal Provinsi Kepulauan Riau ini pun mengapresiasi pertumbuhan pariwisata di Kabupaten Gunungkidul, yang beberapa tahun lalu Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya di bawah Rp 10 miliar tetapi saat ini sudah mencapai Rp 25 miliar.

Diakui hingga saat ini Gunungkidul belum masuk 10 destinasi wisata unggulan Indonesia 2018. Namun demikian ke depan dia berjanji akan ikut mendorong masuk skala prioritas. "Kan tidak bisa diselipkan, yang masuk 10 besar adalah Borobudur. Ke depan akan kita dorong," ucapnya.

Pemandangan Kota Yogyakarta dari celah dua batu raksasa di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DI Yogyakarta.KOMPAS.COM/RONNY ADOLOF BUOL Pemandangan Kota Yogyakarta dari celah dua batu raksasa di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Gunungkidul, DI Yogyakarta.
Asisten Sekda Gunungkidul  Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Azman Latif mengatakan, pihaknya akan terus mendorong perkembangan pariwisata Gunungkidul.

Tak hanya lokasi wisata yang dikelola pemkab, tetapi juga mendorong pengelolaan pariwisata pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). ”Kita sudah kembangkan di Gunungkidul pengelolaan desa wisata melalui BUMDes," ujarnya.

********************

Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com