Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampoeng Anggrek Kediri, Wisata Bunga yang Bikin Berbunga-bunga

Kompas.com - 16/02/2018, 07:12 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Kampoeng Anggrek di Dusun Sumberpetung, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, bisa menjadi destinasi wisata yang perlu dikunjungi.

Di tempat ini, ragam jenis bunga anggrek cukup lengkap, begitu juga dengan fasilitas pendukung wisatanya.

Itu karena Kampoeng Anggrek tidak hanya fokus pada budidaya anggrek saja, tetapi juga pembibitan hingga pemasarannya. Semua sektor itu bisa dinikmati dalam satu tempat yang sama.

Baca juga : Ada Taman Anggrek, Menunggu di Bandara Ngurah Rai Tak Lagi Membosankan

Penggabungan antara edukasi dan wisata inilah yang membuat beda sekaligus kekuatan utama wisata yang ada di lereng Gunung Kelud ini.

Bahkan obyek wisata yang baru berdiri tahun 2016 itu mempunyai laboratorium anggrek, dengan spesialisasi pada kultur jaringan. Sehingga tidak mengherankan jika luasan kebunnya terhampar luas hingga mencapai 400 hektar agar bisa menampung semua lini itu.

Pintu gerbang wisata Kampoeng Anggrek di Kediri, Jawa Timur, Minggu (11/2/2018).KOMPAS.com/ M AGUS FAUZUL HAKIM Pintu gerbang wisata Kampoeng Anggrek di Kediri, Jawa Timur, Minggu (11/2/2018).
Untuk koleksi anggrek, jumlahnya mencapai 20 spesies di antaranya dendrobium, phalaenopsis, vanda, cymbiddium, oncidium, cattleya, dan beberapa spesies lainnya. Dari masing-masing spesies itulah yang dibudidayakan hingga menghasilkan ribuan tanaman.

"Di Indonesia sendiri masih jarang tempat seperti ini," ujar Didik Suhariyanto, Manajer Kampoeng Anggrek, saat ditemui Minggu (11/2/2018).

Baca juga : Dusun Jengkol, Pusat Kuliner Bekicot di Kediri

Pembibitan dan pembudidayaannya dilakukan dalam sebuah green house yang cukup besar dan jumlahnya tersebar di beberapa titik.

Green house untuk pembibitan maupun pembudidayaan tertutup bagi pengunjung. Namun ada juga green house yang diperuntukkan sebagai ruang pamer dengan puluhan anggrek yang menjadi koleksinya dipajang.

Salah satu bunga anggrek di Kampoeng Anggrek Kediri, Jawa Timur, Minggu (11/2/2018).KOMPAS.com/M AGUS FAUZUL HAKIM Salah satu bunga anggrek di Kampoeng Anggrek Kediri, Jawa Timur, Minggu (11/2/2018).
Pada tempat pamer ini pengunjung bisa menikmati berbagai macam anggrek dari yang lagi naik daun atau terkenal seperti Dendrobium maupun anggrek yang unik hingga langka seperti anggrek macan atau anggrek tebu yang mempunyai ketinggian hingga 3 meter. Anggrek jenis ini merupakan anggrek terbesar di dunia.

Pengunjung juga dapat melampiaskan kepuasannya menikmati anggrek dengan mengunjungi swalayan anggrek. Pusat jual beli anggrek ini menyajikan beragam bunga anggrek yang dipajang di atas meja. Bunga anggrek warna warni seperti kuning, putih, ungu, merah, menjadi suguhan yang eksotis.

Selain bunga anggrek, disediakan pula aneka ragam jenis tanaman hias lainnya. Tanaman hias itu dijual lengkap beserta peralatan tanam seperti pot maupun media tanamnya.

Tidak sedikit dari pengunjung terlihat memanfaatkannya untuk swafoto. Tidak jarang pula yang memilih dan memilah untuk dibawa pulang sebagai buah tangan. Harga anggrek di tempat itu dilego dengan harga yang cukup terjangkau kisaran Rp 35.000 sampai Rp 750.000 tergantung varian dan jenisnya.

Obyek wisata ini cukup menyedot animo wisatawan untuk mengunjunginya. Pada hari libur biasa seperti hari Minggu, jumlah pengunjung mencapai 3.000 orang. Jumlah itu akan bertambah pada hari libur panjang.

"Kami penasaran datang karena kebetulan juga senang dengan anggrek," ujar Rahma, seorang pengunjung dari Surabaya.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Silancur Highland di Magelang

Travel Update
Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Awas Celaka! Ini Larangan di Waterpark...

Travel Tips
BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

BOB Downhill 2024, Perpaduan Adrenalin dan Pesona Borobudur Highland

Travel Update
Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Terraz Waterpark Tanjung Batu: Harga Tiket, Lokasi, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com