Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KLHK dan Kemenpar Dorong Standarisasi "Event" yang Ramah Lingkungan

Kompas.com - 25/02/2018, 06:30 WIB
Muhammad Irzal Adiakurnia,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kementerian Pariwisata (Kemenpar) sepakat untuk mulai menstandardisasi event-event wisata agar ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pernyataan tersebut merujuk hasil dari diskusi Pusat Standardisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, bersama pihak Kemenpar yang diwakili Person In Charge (PIC) Koordinator 100 Kegiatan Calendar of Event, Tazbir di Gedung Manggala Wanabakti KLHK, Jakarta, beberapa waktu lalu.

"Standardisasi yang kita sepakati ini sebenarnya sudah lama ada, hanya baru kita sederhanakan. Penyelenggara acara yang masuk dalam asosiasi pastinya sudah tau, tinggal mulai menerapkan saja perlahan," ungkap Noer Aji Wardojo, Kepala Pusat Standarisasi Lingkungan dan Kehutanan KLHK, dalam pertemuan tersebut.

Standardisasi yang harus diterapkan penyelenggara acara sudah terangkum dalam SNI ISO 20121:2017, yang dibuat berdasarkan rujukan standardisasi internasional ISO 20121:2012. Namun, itu untuk event-event yang berskala nasional dan internasional.

Sementara, untuk acara yang berskala lokal kedaerahan, ia akan merekomendasikan produk standarisasi X series, untuk pariwisata, ialah X #Goodevent, yang sudah disederhanakan dan mudah dimengerti, dengan bahasa yang aplikatif.

Beberapa isi dalam standardisasi tersebut mencakup poin-poin yang harus dicapai sebelum event (30 persen), saat event (50 persen), dan sesudah event (20 persen). Standar tersebut berupa checklist yang harus diisi dan dikontrol oleh dinas, lembaga swadaya masyarakat, atau lembaga lain yang terkait.

Beberapa standar yang mesti diikuti seperti publikasi menggunakan medium-medium tanpa jejak karbon (e-publication), media pengumuman ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, untuk pre event.

Saat event seperti meminimalisir potensi kerusakan akibat crowd pengunjung, efisiensi bahan bakar, optimalkan sumber daya yang ada di lokasi setempat, menyewa perlengkapan dan lebih baik yang bisa digunakan kembali.

"Pokok isi dari standarisasi tersebut ialah event yang bisa memperhatikan dampak lingkungan, mulai dari sampah, kemacetan, hingga berita baik yang dihasilkan seusai acara," tutup Noer Aji Wardojo.

Pihak KLHK sendiri akan mulai mengawal di 20 event pariwisata nasional yang berlangsung di berbagai Taman Nasional Indonesia. Di sisi, Kementerian Pariwisata akan mulai mensyaratkannya dalam penyelenggaraan Top 100 Calendar of Event Pariwisata Indonesia.

Kendati begitu untuk tahun ini standardisasi tersebut masih fleksibel, sesuai kemampuan para EO atau penyelenggara acara. Belum ada peraturan menteri atau peraturan tertulis wajib yang ketat untuk mendisiplinkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com