Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ulek, Tumbuk, atau Blender, Mana yang Lebih Enak untuk Sambal?

Kompas.com - 22/03/2018, 16:26 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada tiga metode yang umumnya digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk membuat sambal. Ulek dan tumbuk merupakan metode tradisional yang digunakan oleh banyak orang dalam membuat sambal. Pada perkembangannya, teknologi kian maju dan blender menjadi alternatif praktis membuat sambal. Manakah metode terbaik untuk menghasilkan sambal lezat?

"Sebenarnya sambal yang paling enak itu dibuat dengan metode tumbuk, daripada ulek atau blender," kata koki restoran KAUM, Rachmad Hidayat pada acara workshop membuat sambal, di KAUM, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Rachmad mengatakan metode tumbuk membuat sari bahan seperti sambal, bawang, tomat, dan lainnya keluar lebih baik daripada metode ulek. Namun demikian metode ulek terbilang lebih sulit, karena seringkali air dari bahan sambal muncrat dan berisiko terkena mata.

Baca juga : Bermula dari Sambal hingga Buat Kafe Indomie di Malaysia

Dibandingkan metode tumbuk, mengulek memiliki keunggulan dari segi kemudahan. Namun bisa dibilang mengulek juga butuh keahlian tertentu.

"Mengulek itu satu arah, apalagi kalau untuk pemula, mengulek bisa menyebabkan keseleo," kata Rachmad.

Terakhir ada blender, alternatif termudah dan paling praktis. Rachmad mengatakan blender yang digunakan baiknya pisau choppee atau blender kasar, bukan blender buah.

"Blender itu disetel, dipaksakan. Kadar air yang keluar dari bahan keluar terlalu banyak jadi sambal lebih berair," kata Rachmad.

Jadi tak heran, bagi penggemar makanan Nusantara, metode membuat sambal juga menjadi perhatian utama. Sebab metode membuat sambal pada akhirnya menghasilkan rasa yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

KONI Dorong Kota Malang Menjadi Destinasi Sport Tourism

Travel Update
Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Koryu Space Japan Foundation: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk

Travel Tips
Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Koryu Space Japan Foundation, Working Space Gratis di Jakarta

Travel Update
 Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Legaran Svarnadvipa di Tanah Datar Sumbar, Pertunjukkan Seni untuk Korban Bencana

Travel Update
Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Pengalaman ke Hutan Kota Babakan Siliwangi Bandung, Menyejukkan Mata

Jalan Jalan
Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Taman Sejarah Bandung: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Cara ke Pasar Antik Cikapundung di Bandung Naik DAMRI dan Angkot

Travel Tips
Larangan 'Study Tour' Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Larangan "Study Tour" Disebut Tak Berdampak pada Pariwisata Dieng

Travel Update
Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Juni 2024, Bisa Libur 4 Hari

Travel Update
Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Ada Anggapan Bali Dijajah Turis Asing, Menparekraf Tidak Setuju

Travel Update
Ada Kecelakaan Bus 'Study Tour' Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Ada Kecelakaan Bus "Study Tour" Lagi, Sandiaga: Akan Ada Sanksi Tegas

Travel Update
Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Jadwal Kereta Wisata Ambarawa Relasi Ambarawa-Tuntang Juni 2024

Travel Update
Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary 2 Hari 1 Malam di Badui Dalam, Bertemu Warga dan ke Mata Air

Itinerary
3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

3 Aktivitas di Taman Sejarah Bandung, Nongkrong Sambil Belajar Sejarah

Jalan Jalan
Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Rute Naik Angkot ke Taman Sejarah Bandung dari Gedung Sate

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com