Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisman Batalkan Kunjungan ke TN Komodo, Ini Alasannya...

Kompas.com - 15/12/2018, 13:02 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Dampak pernyataan Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B Laiskodat mewacanakan kenaikan harga tiket masuk di Taman Nasional Komodo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat mengakibatkan sejumlah wisatawan mancanegara (wisman) membatalkan kunjungan ke TN Komodo tahun 2019.

Sejumlah travel agent di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat menerima pesan dari tamu-tamu asing melalui email, whatsapp tentang pembatalan kunjungan ke TN Komodo pasca Gubernur NTT mewacanakan kenaikan harga tiket masuk ke TN Komodo.

Baca juga: Asita NTT: Gubernur Tak Mungkin Pentingkan Komodo daripada Manusia

Demikian dijelaskan Ketua Forum Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat, Rafael Todowela dalam konferensi pers yang diterima Kompas.com, Jumat (14/12/2018) malam.

Todowela menjelaskan, sejumlah organisasi pariwisata di Manggarai Barat, seperti DPC Asita Manggarai Barat, DPC HPI Manggarai Barat, DPC PHRI Manggarai Barat, Asosiasi Angkutan Kapal Wisata Manggarai Barat sudah membahas ini, Jumat (14/12/2018) di Labuan Bajo.

Baca juga: Gubernur NTT: Pariwisata NTT Jangan Dijual Murah

Hasilnya bahwa pernyataan Gubernur NTT Viktor B Laiskodat yang mewacanakan kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo sangat merugikan pelaku wisata di Manggarai Barat, masyarakat Manggarai Barat khususnya dan Flores pada umumnya.

KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.ANTARA FOTO/INDRIANTO EKO SUWARSO KMP Komodo berlayar menuju Pulau Rinca saat peluncurannya di perairan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Jumat (7/12/2018). Kapal wisata berkapasitas 80 orang dengan kecepatan 9 knot tersebut sebagai alternatif moda transportasi laut bagi masyarakat Labuan Bajo maupun wisatawan menuju Pulau Komodo, yang menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dampak lain, lanjut Todowela, akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kunjungan wisatawan akan menurun.

Pemandu wisata akan mengganggur karena sedikit wisatawan yang berkunjung ke Taman Nasional Komodo dan Labuan Bajo. Bahkan berdampak pada menurunnya kunjungan wisatawan mancanegara dan Nusantara ke Pulau Flores.

"Forum mendesak Gubernur NTT Viktor B Laiskodat menarik kembali pernyataannya melalui media massa. Dan juga Gubernur NTT terlebih dahulu membuat kajian-kajian tentang wacana kenaikan harga tiket masuk ke Taman Nasional Komodo. Gubernur sebaiknya mempertimbangkan dampaknya bagi pelaku wisata dan masyarakat Manggarai Barat khususnya dan Flores pada umumnya," desak Todowela.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

Travel Update
Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

Travel Update
Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

Jalan Jalan
Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

Jalan Jalan
Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

Travel Update
Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

Jalan Jalan
YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

Jalan Jalan
Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

Jalan Jalan
Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

Travel Update
Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

Travel Update
10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

Jalan Jalan
Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

Travel Tips
Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com