Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Austria Menyimpan Endapan Amethyst Terbesar di Eropa

Kompas.com - 19/05/2019, 11:35 WIB
I Made Asdhiana

Editor

KOMPAS.com - Di hari pertamanya menjabat sebagai Perdana Menteri Inggris (tahun 1979) Margaret Thatcher mengenakan cincin dengan batu amethyst. Momen ini tertangkap kamera dan belakangan kembali beredar.

Tahun ini, tepat enam tahun setelah Thatcher wafat, cincin tersebut terjual melalui proses lelang senilai 27.500 Poundsterling atau setara Rp 511 juta.

Sejarah, dan ketokohan Thatcher sebagai Perdana Menteri Inggris perempuan yang pertama mendongkrak harga cincin antik itu. Namun nilai jual yang tinggi juga tak lepas dari sematan batu ungu bernama amethyst.

Baca juga: Spittelau, Tempat Pembakaran Sampah di Wina yang Mirip Museum

Kepopuleran amethyst sudah ada dalam sejarah kuno. Di era Yunani Kuno dan Kerajaan Romawi misalnya, banyak orang minum alkohol dengan gelas amethyst karena mereka percaya kebiasaan ini bisa mencegah intoksikasi. Bahkan dalam bahasa Yunani, amethystos memiliki arti tidak mabuk.

Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.AWIS MRANANI Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.
Beragam cerita unik seperti ini, dan juga tentunya pameran batu mineral, menjadi daya tarik dari Amethyst Welt Maissau, museum dan toko amethyst di Austria Bawah, tepatnya di distrik Hollabrunn.

Di tempat ini terdapat beberapa jenis tur, dan juga kegiatan yang berkaitan dengan eksplorasi batu mineral.

Baca juga: Tanpa Gembar-gembor, Wina Jadi Kota Terbaik untuk Tinggal

Pameran yang paling menarik dan menjadi tujuan wajib jika bertandang ke Amethyst Welt Maissau adalah "Amethyststollen". Ini sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.

Dinding ini merupakan salah satu endapan amethyst terbesar di benua Eropa.

Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.AWIS MRANANI Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.
Meskipun ruang pameran berada di bawah tanah sedalam 12 meter dari permukaan, akses ke dalam tidak sulit. Bahkan museum ini sudah di desain sedemikian rupa agar aman dan nyaman untuk dikunjungi.

Kondisi ruangan bawah tanah sangat bersih, dan rapi. Terlebih lagi penerangan yang sangat baik, sehingga pengunjung bisa mengambil foto sepuasnya dengan mudah.

Selain berfoto dan melihat langsung endapan amethyst, pengunjung juga belajar soal perbedaan kandungan kuarsa, serta proses penggalian yang berlangsung di lokasi ini.

Informasi lebih mendetail tersedia di dalam ruangan multimedia. Penyampaian informasi menggabungkan teknologi digital, dan instalasi pameran.

Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.AWIS MRANANI Amethyst Welt Maissau di distrik Hollabrunn, Austria merupakan sebuah ruangan bawah tanah yang memamerkan dinding amethyst sepanjang 40 meter yang berusia 380 juta tahun.
Seorang narator muncul dalam sebuah video di layar-layar besar dan membimbing pengunjung untuk memperhatikan sejumlah instalasi yang sudah ditata ke dalam pos-pos berbeda.

Dalam kondisi ruangan yang temaram, satu per satu instalasi yang sedang dijelaskan menyala terang. Cara seperti ini memudahkan pengunjung untuk fokus pada poin penjelasan yang sedang berlangsung.

Total ada 13 pos era sejarah batu amethyst yang berbeda, mulai dari era Mesir Kuno, Romawi, Kerajaan Austria, hingga modern.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com