KULON PROGO, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memeriksa puluhan kendaraan yang biasa melayani angkutan wisata ke beberapa obyek di Bukit Menoreh.
Mereka memeriksa kelayakan kendaraan mulai dari rem, hand rem (rem tangan), hingga sabuk keselamatan.
Mereka mendatangi beberapa komunitas pelaku angkutan wisata, seperti Kampoeng Traveler, Sinar Menoreh, hingga Almound.
Baca juga: Berburu Samudera Kabut di Atap Perbukitan Menoreh
Bersama polisi dari Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kulon Progo, mereka memeriksa berbagai jenis kendaraan yang banyak berupa Daihatsu Taft hingga Toyota Hardtop.
Dinas Perhubungan Kulon Progo menerjunkan Unit Pelayanan Teknis Uji Kendaraan Bermotor ketika memeriksa kendaraan wisata itu.
Baca juga: Jalur Ekstrem ke Bukit Menoreh Disukai Wisman
"Wisata Kulon Progo sedang naik daun. Karenanya kita perlu memiliki layanan baik sehingga menjadi promosi bagi kita semua," kata Lucius Bowo Pristiyanto di tengah memimpin sidak ke Kampoeng Travel di kawasan Clereng, Selasa (28/5/2019).
Baca juga: Wisata Kalibiru, Sempat Gersang Sebelum Viral...
Semua terbayar ketika bisa mencapai destinasi Kalibiru dan Pulepayung karena eksotika wisata panorama di sana. Seperti biasa, dua destinasi ini selalu menjadi salah satu tujuan utama pelancong nanti.
Bowo berharap kondisi angkutan wisata itu prima dan memenuhi kelengkapan keselamatan.
"Sementara ini kondisi kendaraan wisata baik dan cukup layak. Mereka memenuhi standar yang kita mau. Ada beberapa catatan saja, seperti safety belt. Kami menyarankan untuk tetap dipenuhi," kata Bowo.
Baca juga: Obyek Wisata Kalibiru di Kulon Progo Tambah Jumlah Spot Foto
Staf Pariwisata Bidang Pemberdayaan Dinas Pariwisata, Arie Waspada mengungkapkan, banyak jalan sempit menuju destinasi sehingga kendaraan yang naik ataulah turun harus saling bergantian.
Pengelola wisata merekrut warga lokal untuk menjaga keamanan perjalanan wisatawan hingga memanfaatkan kantong parkir sementara untuk kendaraan bergantian naik atau turun. Ini menyiasati beberapa titik di lokasi wisata yang sempit dan terjal.
Beberapa titik jalan menuju Pulepayung dan Kalibiru memiliki lebar yang sempit, sehingga memungkinkan kendaraan harus antre.
Kemacetan bisa saja jadi hambatan perjalanan di masa musim Lebaran 2019.