BANGKA, KOMPAS.com - Pilihan destinasi di Kepulauan Bangka Belitung kini semakin beragam. Selain pantai yang sudah tersohor, kamu bisa mengunjungi pusat penyelamatan satwa yang dibangun di lahan bekas pertambangan timah.
Lokasinya terpaut 25 kilometer dari Bandara Depati Amir, Pangkal Pinang. Tepatnya di Desa Riding Panjang, Merawang, Kabupaten Bangka.
Suasana asri akan terasa saat memasuki kawasan yang diberi nama Kampoeng Reklamasi tersebut.
Baca juga: Pantai Tapak Hantu, Destinasi Wisata Unggulan di Bangka Tengah
Berbagai jenis pohon ditanam berjejer rapi.
Ada pohon jambu biji, bunga matahari, labu, terong, jeruk dan durian. Ada juga pusat pembibitan Sengon yang merupakan tanaman utama dalam program reklamasi.
"Sesuai namanya, kami memberikan perlindungan dan penangkaran sampai satwa siap untuk dilepasliarkan kembali," kata Koordinator PPS Alobi Bangka, Langkasani saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (18/6/2019).
Baca juga: Menpar: Bangka Belitung Belum Maksimal Tarik Wisman
Dia menuturkan, sejak setahun dibangun ratusan satwa telah ditangkarkan dan sebagian besar telah dikembalikan ke habitat aslinya.
Saat ini sejumlah satwa yang masih dalam proses penangkaran seperti musang binturo, kakatua raja, buaya, siamang, merak, penyu dan ayam mutiara.
Bahkan sejumlah kijang yang juga dipelihara telah melahirkan satu anak.
Ramai Pengunjung
Fasilitas penangkaran PPS Alobi Bangka selalu ramai dikunjungi wisatawan. Mulai dari kalangan remaja hingga para orang tua dan anak mereka tampak antusias.
Untuk memasuki kawasan tersebut tidak dipungut biaya alias gratis.
Di sana kamu tidak hanya menikmati suasana alam dan satwa di dalamnya, tapi juga sebagai sarana edukasi. Ada berbagai jenis satwa termasuk pepohonan yang bisa dipelajari.
"Lokasinya bagus. Sudah ditata. Ada kolam dan anjungan juga sehingga bisa melihat dari ketinggian," kata Naja, pengunjung dari Pangkal Pinang.
Kamu bisa ikut memotong rumput dan memberi pakan sapi maupun kijang yang ada di penangkaran. Selain itu ada ikan nila yang menunggu untuk diberi makanan.
Jika tertarik untuk budidaya, ada pusat pembibitan yang bisa kamu singgahi. Teknik okulasi, polibek dan pembuatan kompos bisa kamu coba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.