Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dulu Harganya Rp 1.500, Kenangan Pelanggan Bakmi Gang Kelinci

Kompas.com - 30/11/2019, 15:01 WIB
Yana Gabriella Wijaya,
Ni Luh Made Pertiwi F.

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdiri sejaktahun 1957 dan bertahan hingga kini, tak heran jika Bakmi Gang Kelinci memiliki pelangan setia lintas generasi.

Hal ini bisa dibuktikan dengan mendatangi restoran pusat dari Bakmi Kelinci di Jalan Kelinci Raya No. 1-3.

Pelanggan yang datang berasal dari generasi yang berbeda-beda. Ada yang masih kanak-kanak, remaja, paruh baya, hingga pengunjung lanjut usia. Semunya terlihat asik memakan bakmi dengan lauk pendampingnya masing-masing.

Baca juga: Bakmi Gang Kelinci yang Legendaris, Umurnya Sudah Setengah Abad

Cerita unik datang dari Juni, ia mengaku sudah menikmati Bakmi Gang Kelinci dari harganya masih Rp 1.500. Kini bakmi ayam andalan restoran itu sudah dipatok seharga Rp 27.000.

“Dulu zaman masih muda bahkan zaman saya kecil sudah ada ini. Zaman masih kerja. Tahun 1990 itu, harganya saja masih Rp 1.500,” jelas Juni, kepada Kompas.com, di Bakmi Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta, Selasa (28/11/2019).

Ia mengungkapkan. Ia sering menyantap bakmi tersebut bersama rekan kerjanya semasa ia masih gadis.

“Saya dulu kerjanya di Glodok tinggal di Ancol dulu, lalu sepulang kerja sama temen-temen kerja itu naik mikrolet ke sini makan bakmi. Saya masih gadis itu belum menikah dan di sini sudah sangat ramai,” paparnya.

Ia menceritakan bagaimana tiga generasi dalam keluarganya pernah makan bersama-sama di Bakmi Gang Kelinci ini. Dari bertahun-tahun lalu sampai puluhan tahun silam.

“Sampai sekarang juga masih dicari orang, keluarga besar sering makan di sini, tiga generasi pernah makan di sini semua. Mama saya waktu remaja pernah makan di sini sampai anak saja juga,” jelasnya usai menyantap bakmi ayam.

Bakmi Ayam Gang KelinciKompas.com / Gabriella Wijaya Bakmi Ayam Gang Kelinci

Bakmi ayam Gang KelinciKOMPAS.com / Gabriella Wijaya Bakmi ayam Gang Kelinci
Ada pula cerita Sari, salah satu pelanggan asal Bali yang dulu tinggal di kawasan Jakarta Pusat. Ia berbagi kisah.

“Saya sudah dari tahun 1985 sering makan di sini, dulu kerja di sekitar sini. Dari gadis itu saya tamat SMA. Berarti itu saya umur 20 tahun,” jelas Sari.

“Saya pertama kami makan tahun 1985 ini sudah seperti ini, persis kayak gini dan tidak berubah bentuknya. Dari dulu sampai sekarangpun bakminya tetap sama,” sambungnya.

Baca juga: Salah Kaprah Bakmi yang Sering Dikira Bak Berarti Babi

Setiap ke Jakarta, iamenyempatkan diri untuk singgah ke Bakmi Gang Kelinci bersama kakaknya. Mereka juga mengaku datang pertama kali ke Bakmi Kelinci bersama neneknya kala masih kanak-kanak.

“Dulu sama nenek dibawa ke mari, jalan ke Pasar Baru. Dulu rumahnya juga tidak jauh dari kawasan sini,” tambahnya.

Hesti penanggung penanggung jawab dari restoran Bakmi Gang Kelinci pusat menceritakan jika pengunjung yang datang kebanyakan adalah pelanggan setia. 

“Ada sudah oma-oma bilang sudah sering makan di sini sejak SMA. Kadang dia ajak anak-anaknya. Suami-istri gitu. Kadang ada juga yang datang sama ibunya waktu kecil. Sekarang dia sudah ajak keluarganya,” jelas Hesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com