Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waktu yang DIbutuhkan Pariwisata Singapura untuk Pulih dari Dampak Virus Corona

Kompas.com - 18/02/2020, 19:23 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Silvita Agmasari

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah virus corona mulai ditemukan di Singapura dan menyebar sejak beberapa minggu belakangan, pemerintah Singapura masih terus berusaha untuk menjaga penyebaran virus agar tak jadi lebih luas lagi.

Sejauh ini, telah ada sekitar 77 orang yang terinfeksi dan 26 diantaranya telah diperbolehkan untuk pulang karena berhasil sembuh.

Menurut Executive Director STB untuk South East Asia, John Gregory Conceicao, banyaknya orang yang berhasil sembuh itu jadi tanda yang sangat baik.

Baca juga: Tempat Wisata Singapura Tetap Buka, Tak Terdampak Virus Corona

Namun hingga kini, pemerintah Singapura dan Singapore Tourism Board (STB) masih belum bisa memperkirakan kapan situasi akan kembali normal. Termasuk kapan industri pariwisata Singapura bisa pulih kembali.

“Kami belum tahu. Namun menurut perdana menteri kami, belajar dari kasus SARS dahulu kami butuh lima bulan (untuk pulih). Mungkin untuk ini kami butuh waktu lebih lama,” jelas John ketika ditemui Kompas.com pada Selasa (18/2/2020).

Menurut John, Singapura diperkirakan akan membutuhkan waktu sekitar lima sampai enam bulan untuk kembali pulih. Untuk sementara waktu, Singapura akan terus menunggu hingga situasi corona ini mereda.

Baca juga: Banyak Hoaks Virus Corona di Singapura, Buat Masyarakat dan Turis Panik

Pasalnya, kapan kondisi ini akan mereda bergantung pada kondisi virus corona di negara lain juga termasuk China. Namun untuk sekarang, selain menunggu STB juga telah berencana untuk kembali mempromosikan wisata Singapura pada wisatawan global termasuk wisatawan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibitions (MICE).

John menjanjikan, Singapura masih memiliki banyak hal menarik yang bisa ditawarkan.

Masyarakat Indonesia yang kini banyak menunda bahkan membatalkan perjalanan bisa mengharapkan promo menarik seputar tiket pesawat dan tur di Singapura nantinya.

“Sangat bergantung pada seberapa lama situasi di Singapura bertahan dan berapa lama kami bisa kembali ke status hijau. Selain itu juga bagaimana tingkat kepercayaan diri para turis untuk kembali traveling,” tutup John.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Tren Pariwisata Domestik 2024, Hidden Gems Jadi Primadona

Travel Update
8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

8 Tips Berwisata Alam di Air Terjun Saat Musim Hujan

Travel Tips
Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Jakarta Tourist Pass Dirilis Juni 2024, Bisa Naik Kendaraan Umum Gratis

Travel Update
Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Daftar 17 Bandara di Indonesia yang Dicabut Status Internasionalnya

Travel Update
Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Meski Mahal, Transportasi Mewah Berpotensi Dorong Sektor Pariwisata

Travel Update
Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta Tetap Jadi Pusat MICE meski Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Travel Update
Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com