Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Perayaan Nyepi di Tengah Virus Corona?

Kompas.com - 24/03/2020, 22:56 WIB
Nabilla Ramadhian,
Yuharrani Aisyah

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Merebaknya virus corona ( Covid-19 ) membuat sejumlah daerah di Indonesia memberlakukan imbauan kepada masyarakat agar tetap berada di rumah dan mengurangi aktivitas luar ruangan.

Baca juga: 4 Rangkaian Hari Raya Nyepi Beserta Makna di Baliknya

Hal tersebut juga berpengaruh pada perayaan Nyepi tahun ini.

Umat Hindu di Bali biasanya melangsungkan melasti sehari sebelum Hari Raya Nyepi ramai-ramai. Lantas bagaimana kegiatan tersebut dilakukan di tengah virus corona?

Baca juga: Jelang Nyepi, Simak 7 Fakta Menarik Nyepi di Bali

“Biasanya umat Hindu ramai-ramai lakukan melasti. Prosesi panjang, arak-arakan mengambil air di tengah laut. Tapi sekarang diimbau untuk yang melasti hanya yang bertugas saja agar tidak ada kerumunan,” kata Guru Besar Pariwisata Universitas Udayana, I Gede Pitana, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (24/3/2020).

Selain itu, Pitana menuturkan bahwa biasanya sehari sebelum Nyepi yaitu saat pengerupukan biasanya jalanan di Bali akan luar biasa ramai, bahkan hingga menyebabkan kemacetan. Hal tersebut dikarenakan adanya pawai ogoh-ogoh.

Namun karena adanya imbauan tetap di rumah, kini pawai ogoh-ogoh tidak berlangsung saat pengerupukan.

Umat Hindu mengarak ogoh-ogoh di Bali, Rabu (6/3/2019). Pawai Ogoh-ogoh dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 maret 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Umat Hindu mengarak ogoh-ogoh di Bali, Rabu (6/3/2019). Pawai Ogoh-ogoh dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 maret 2019.

Sesudah pengambilan air saat melasti, biasanya umat Hindu akan pergi ke pura ramai-ramai untuk mengambil air suci yang dilanjutkan dengan sembahyang.

“Cuma sekarang (selain) dilarang ikut melasti, tapi juga dilarang untuk ramai-ramai ke pura. Sembahyang di rumah dulu. Tuhan maha tahu, di situasi seperti ini beliau pasti tidak marah karena umat tidak datang ke pura,” tutur Pitana.

Sebelum adanya virus corona, seluruh sambungan listrik di Bali mati. Baik itu jaringan internet, televisi, hingga telepon. Bahkan penerbangan juga ditutup semua ke Bali.

Prosesi upacara Melasti di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Bali, Senin (4/3/2019). Upacara Melasti dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 maret 2019.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Prosesi upacara Melasti di Pantai Batu Bolong, Canggu, Kuta Utara, Bali, Senin (4/3/2019). Upacara Melasti dilaksanakan dalam rangkaian perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1941 yang jatuh pada tanggal 7 maret 2019.

Pitana mengatakan bahwa situasi tersebut sama dengan memberikan alam kesempatan untuk beristirahat sejenak selama 24 jam.

Adanya wabah virus corona memperbolehkan umat Hindu yang melaksanakan Nyepi untuk menyalakan internet.

“Hendaknya digunakan secara positif. Internet tetap jalan agar kita tidak putus komunikasi jika terjadi sesuatu. Situasi sekarang ini kan extraordinary. Nobody knows,” kata Pitana.

“Tapi kalau untuk menyalakan api tetap tidak boleh. Termasuk malam hari nanti mulai pukul 24.00 sudah tidak boleh hidupin listrik. Televisi tidak boleh dinyalakan karena bersinar,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com