Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Pesawat, Kapal Pesiar Berencana Berlayar Tanpa Tujuan

Kompas.com - 06/10/2020, 13:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa maskapai penerbangan internasional sudah menjalankan operasional rute tanpa tujuan atau flight to nowhere.

Hal tersebut dilakukan untuk tetap menjalankan roda bisnis perekonomian di sektor penerbangan sekaligus mengobati rasa rindu masyarakat naik pesawat.

Tampaknya, gagasan tersebut rencananya juga akan diikuti moda transportasi lain, salah satunya kapal pesiar atau cruise.

Melansir The Washington Post, Singapura diperkirakan akan menjadi negara pertama yang mencoba pelayaran tanpa tujuan.

Singapura diketahui telah menutup operasional pelabuhan untuk kapal pesiar apa pun sejak 13 Maret 2020.

Baca juga: 5 Maskapai dengan Layanan Penerbangan Tanpa Tujuan, Jadi Obat Rindu Terbang

Menurut Surat Kabar Singapura The Straits Times, negara tersebut kini tengah menjajaki protokol kesehatan yang bisa memungkinkan perusahaan kapal pesiar untuk mengoperasikan rute tanpa tujuan.

Sementara itu, Badan Pariwisata Singapura juga dilaporkan telah menyewa perusahaan manajemen risiko untuk membuat kerangka kerja keselamatan di pelayaran khusus Singapura.

Sama seperti penerbangan, langkah ini juga diambil untuk mendukung kembali jalur pelayaran agar tetap bertahan di tengah dampak pandemi Covid-19.

Surat kabar Singapura juga mengatakan bahwa akan ada kapasitas penumpang yang dibatasi jika pelayaran tanpa tujuan terlaksana. Kapal pesiar tersebut, dijelaskan akan berlayar dengan kapasitas penumpang 50 persen.

Ilustrasi kapal pesiar.Dok. Shutterstock Ilustrasi kapal pesiar.

Selain itu, keseriusan Singapura untuk mencoba pelayaran tanpa tujuan ini juga terlihat dari dukungan Direktur Regional Dewan Pariwisata Singapura untuk Amerika Rachel Loh.

Kepada The Washington Post, ia mengatakan, bahwa badan pariwisata telah menunjuk perusahaan audit dan sertifikasi terkemuka dengan pengalaman maritim untuk membuat program sertifikasi kapal pesiar yang mengacu pada standar kesehatan, keselamatan, dan kebersihan secara global.

"Perusahaan pelayaran akan diminta untuk lulus audit sertifikasi agar bisa kembali berlayar," kata Loh seperti dikutip The Washington Post.

Namun, rute pelayaran tanpa tujuan ini belum diketahui pasti kapan akan terlaksana. Hingga kini, Singapura belum menjadwalkan kapan kapal pesiar tanpa tujuan ini dioperasikan.

Baca juga: Singapura Terima Turis Australia dan Vietnam Mulai 8 Oktober

Selain itu, beberapa jalur pelayaran yang beroperasi di negara tersebut, seperti Norwegian, Celebrity, dan Princess Cruises diketahui telah menghentikan secara sukarela operasional mereka hingga 31 Oktober 2020.

Princess Cruises juga mengonfirmasi kepada The Straits Times bahwa mereka tidak akan beroperasi sampai setidaknya pertengahan Desember.

Berita pelayaran ke mana-mana atau tanpa tujuan ini muncul dua hari setelah Singapore Airlines membatalkan rencananya untuk menawarkan penerbangan tanpa tujuan.

Singapore Airlines diketahui membatalkan rencana penerbangan tersebut dengan alasan pencemaran lingkungan.

Baca juga: Singapura Bagikan Voucher ke Warganya untuk Bangkitkan Pariwisata

Hingga kini, sudah ada 57.000 kasus positif Covid-19 di Singapura. Negara itu sedang berada pada fase kedua proses pembukaan kembali yang terukur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com