Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merapi Siaga, Beberapa Tempat Wisata di Sleman Tutup

Kompas.com - 08/11/2020, 12:37 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pemerintah Kabupaten Sleman menutup beberapa tempat wisata di sekitar Gunung Merapi.

Penutupan itu dilakukan setelah aktivitas Gunung Merapi meningkat dari Waspada (Level II) ke Siaga (Level III) pada Kamis (5/11/2020).

Melalui surat edaran dari Bupati Sleman Nomor 76/Kep KDH/A/2020 tanggal 5 November 2020 tentang Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi, bupati Sleman telah menutup beberapa kawasan wisata di sekitar Merapi.

Beberapa kawasan wisata tersebut adalah Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo (Petilasan Mbah Maridjan), dan Wisata Religi Turgo. Kawasan wisata yang ditutup itu berada di zona merah, yakni sekitar 5 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Bukit Klangon Tutup Semua Kegiatan Wisata

Sementara itu, kawasan wisata selain yang disebutkan tadi masih diizinkan beroperasi secara terbatas.

Hal itu tertera dalam Surat Edaran Dinas Pariwisata Pemerintah Kabupaten Sleman No 361/963 tentang Kenaikan Status Gunung Merapi menjadi Siaga (Level III).

Penutupan kegiatan pariwisata di Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Kinahrejo, dan Wisata Religi Turgo ini akan dilakukan sampai adanya penurunan aktivitas Gunung Merapi.

Pemerintah desa setempat diminta menutup akses masuk menuju lokasi wisata yang disebutkan tadi.

Tempat wisata di Yogyakarta - Bukit Klangon.dok. Facebook Klangon Merapi Tempat wisata di Yogyakarta - Bukit Klangon.

Penutupan obyek wisata itu dianggap memberi dampak cukup signifikan terhadap pariwisata di sekitar kawasan Merapi. Itu karena banyak obyek yang baru kembali buka pasca-tutup akibat pandemi Covid-19.

“Pastinya ada dampak. Tapi belum dihitung perkiraannya. Untuk sementara sih karena destinasi wisata lain masih banyak yang dimiliki Sleman, mudah-mudahan tidak terlalu signifikan,” kata Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman Suciati Iriani Sinuraya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020).

Sebelumnya, radius aman dari Gunung Merapi diubah dari 3 km menjadi 5 km, sehingga obyek wisata yang berada di sekitar radius tersebut harus ditutup.

Sementara itu, obyek wisata yang terletak di luar radius tersebut masih diizinkan beroperasi secara terbatas.

Baca juga: Wisata Jeep Lava Tour Tetap Beroperasi meski Gunung Merapi Siaga

Untuk mengakomodasi itu, Gerbang Retribusi Kepuharjo dan Umbulharjo tetap beroperasi secara normal untuk kunjungan ke area wisata dengan jarak lebih dari 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Beberapa kawasan wisata yang masih beroperasi secara terbatas adalah Kawasan Wisata Kaliurang dengan 6,8 km dari puncak Merapi. Begitu pula Museum Terbuka Bakalan yang berjarak lebih dari 5 kilometer, sehingga masih aman untuk dikunjungi.

Selain itu kegiatan jeep wisata lava tour Merapi juga masih diizinkan beroperasi dengan rute terbatas. Yakni rute yang aman lebih dari 5 km dari puncak Merapi.

Menurut Pengelola Jeep Wisata TLCM bernama Bima saat dihubungi Kompas.com, Minggu (8/11/2020), mengatakan bahwa rute yang dilarang adalah Bunker Kaliadem dan Bekas Rumah Mbah Maridjan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com