Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Denmark dan Swedia Rencanakan Sertifikat Vaksin Covid Digital untuk Syarat Perjalanan

Kompas.com - 09/02/2021, 07:31 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Swedia mengumumkan rencana mereka untuk mulai mengembangkan sertifikat vaksin digital atau paspor vaksin yang bisa digunakan untuk syarat perjalanan atau bahkan lebih dari itu.

Seperti dilansir dari The Guardian, hal tersebut juga sudah diumumkan sehari lebih dulu oleh Denmark.

Dua negara Skandinavia tersebut mengatakan bahwa sertifikat vaksin Covid akan didesain untuk memungkinkan para pelancong bepergian ke luar negeri.

Namun, sertifikat digital tersebut juga bisa digunakan sebagai sarana pemeriksaan seseorang apakah sudah divaksinasi atau belum, ketika seseorang menghadiri acara seperti olahraga atau kebudayaan.

“Sertifikat vaksin digital akan cepat dan mudah untuk membuktikan proses vaksinasi telah terpenuhi,” kata Menteri Pengembangan Digital Swedia Anders Ygeman dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: WTO: Paspor Vaksin Penting untuk Keberlanjutan Perjalanan Internasional

Pemerintah Swedia berharap infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengeluarkan sertifikat digital itu sudah siap digunakan pada Juni 2021.

Denmark yang mengumumkan program tersebut sehari sebelumnya, awalnya mereka hanya akan meluncurkan daftar online yang bisa diakses untuk memeriksa status vaksinasi seseorang.

Mereka berharap daftar online tersebut akan siap di akhir Februari, sementara mereka mempersiapkan sebuah solusi teknis jangka panjang.

Meski begitu, pemerintah Denmark mengatakan mereka akan menunda keputusan akhir tentang apakah “paspor corona” bisa digunakan untuk tak hanya syarat perjalanan saja.

Mereka juga menunggu dilakukannya lebih banyak riset mengenai apakah orang-orang yang sudah divaksinasi ini masih bisa menularkan virus.

Ilustrasi bersepeda di Denmark.Denmark.dk Ilustrasi bersepeda di Denmark.

Tujuannya, agar sertifikat digital ini bisa berkontribusi terhadap pembukaan kembali Denmark secara bertahap yang sehat dan sesuai.

“Sangat penting bagi kami untuk bisa memulai kembali kemasyarakatan Denmark, dan perusahaan-perusahaan juga bisa kembali beroperasi,” kata Pejabat Menteri Keuangan Denmark Morten Bodskov, dalam sebuah pernyataan.

Kedua negara tersebut juga mengatakan bahwa usaha-usaha khusus akan dilakukan untuk menjadikan sertifikat nasional ini sesuai dengan sertifikat internasional yang sedang didiskusikan di tingkat World Health Organization (WHO) serta Uni Eropa.

WHO telah mengungkapkan ide terkait sertifikat digital untuk vaksin sebelumnya. Namun pada bulan Januari, mereka menentang adanya penggunaan sertifikat digital sebagai syarat bepergian.

Baca juga: WHO Pertimbangkan Sertifikat Vaksinasi Elektronik untuk Perjalanan

Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen pada Januari 2021 sempat mempertahankan ide menggunakan sertifikat ini sebagai cara untuk mengidentifikasi orang-orang yang sudah menerima vaksin.

Namun ia juga menambahkan bahwa, “apakah itu memberikan prioritas atau akses ke beberapa orang tertentu, ini adalah keputusan yang politis dan legal yang harus didiskusikan di tingkat Eropa.”

Juru bicara untuk komisi tersebut, Christian Wigand, pada Kamis (4/2/2021) mengatakan pada media bahwa isu ini telah didiskusikan di pertemuan konsul Eropa yang terakhir antara para kepala negara dan pemerintahan.

Dan di sana disimpulkan bahwa pekerjaan dalam bentuk yang sudah distandardisasi, serta bukti interoperabilitas vaksinasi untuk tujuan medis harus dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat 'Long Weekend'

Layanan Shower and Locker Dekat Malioboro, Personelnya Bakal Ditambah Saat "Long Weekend"

Travel Update
Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Museum Batik Indonesia: Lokasi, Jam Buka, dan Harga Tiket Masuk 2024

Hotel Story
3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

3 Destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi, Kunjungi Museum Bersejarah

Travel Tips
Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Mengenal Subak Jatiluwih yang Akan Dikunjungi Delegasi World Water Forum 

Jalan Jalan
Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Area Baduy Dalam Buka Lagi untuk Wisatawan Setalah Perayaan Kawalu 

Travel Update
5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

5 Wisata di Bandung Barat, Ada Danau hingga Bukit

Jalan Jalan
Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Aktivitas Bandara Sam Ratulangi Kembali Normal Usai Erupsi Gunung Ruang 

Travel Update
5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

5 Cara Motret Sunset dengan Menggunakan HP

Travel Tips
Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Harga Tiket Masuk Balong Geulis Cibugel Sumedang

Jalan Jalan
Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Tips Menuju ke Balong Geulis, Disuguhi Pemandangan Indah

Travel Update
Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Serunya Wisata Kolam Renang di Balong Geulis Sumedang

Jalan Jalan
Nekat Sulut 'Flare' atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Nekat Sulut "Flare" atau Kembang Api di Gunung Andong, Ini Sanksinya

Travel Update
Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com