Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJ Organic Farm Bogor, Piknik Privat di Tengah Sejuk Udara Pegunungan

Kompas.com - 16/03/2021, 12:10 WIB
Syifa Nuri Khairunnisa,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – OJ Organic Farm adalah salah satu dari perkebunan organik yang menawarkan aktivitas wisata untuk para pengunjungnya.

Kemunculan tren organic farm yang juga jadi tempat agrowisata seperti ini sudah terjadi beberapa tahun terakhir. Bahkan, trennya malah makin berkembang setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia awal tahun 2020.

“Kalau menurut saya, dua sampai tiga tahun terakhir kan banyak ya masyarakat urban yang mulai dari rooftop garden. Saya sendiri awalnya mulai dari rooftop garden,” kata pemilik OG Organic Farm bernama Rika saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (13/3/2021).

Menurut dia, banyak masyarakat urban yang mengubah gaya hidup mereka, yakni cenderung mencari sayuran dan buah-buahan yang ditanam secara organik.

Baca juga: Soekapi Camp Bogor, Camping ala Hotel di Lereng Gunung Salak

Setelah bertanam organik di rumahnya sendiri selama beberapa waktu, ia kemudian terinspirasi untuk mencari lahan terpisah agar bisa secara serius mengembangkan kebunnya.

“Saya juga ikut akun-akun kayak kalau di Facebook dan Instagram itu tadinya ada Humans to Grow Food. Saya follow itu. terinspirasi dari akun-akun, saya kemudian coba cari juga lahan,” sambung Rika.

Maret 2020, ia akhirnya mendapatkan sebuah lahan di Cimande, Bogor. Lahan seluas lebih kurang 1,3 hektar itu kemudian dikembangkan secara perlahan mulai pertengahan 2020.

Piknik privat di OJ Organic FarmDok. Instagram @ojorganicfarm Piknik privat di OJ Organic Farm

Awalnya, lahan tersebut hanya dimanfaatkan sebagai tempat bercocok tanam organik yang hasilnya akan dikonsumsi keluarganya sendiri, juga teman-teman dan tetangga sekitarnya.

Namun karena hasil panen berlebih, ia memutuskan untuk coba menjualnya. Sayangnya selain pasar organik masih terbatas, jarak Cimande dengan target pasar juga dirasa cukup jauh.

Seringkali biaya perjalanan membawa hasil panennya jauh lebih besar dari pada harga hasil panen itu sendiri.

OJ Organic Farm jadi tempat private piknik

Rika menjelaskan bahwa OJ Organic Farm sebenarnya masih merupakan on going project. Artinya, akan banyak pengembangan.

Ia bercerita bahwa selama masa pandemi, keluarganya termasuk kedua anaknya sering datang ke sana. Tak disangka, banyak teman-teman Rika yang tertarik berkunjung miliknya itu.

Pasalnya, banyak keluarga dengan anak balita hingga 12 tahun yang terpaksa terkurung di rumah akibat pandemi. Mereka mencari tempat wisata alam yang dinilai aman.

“Akhirnya saya putuskan, 'oh mungkin ide bagus juga kali ya buka private piknik'. Jadi anak-anak juga ada bisa keluar, main, tanpa takut harus bertemu banyak orang. Tanpa harus crowded. Jadi akhirnya dari situ kita buka OJ sebagai agrotourism organic,” jelas Rika.

Baca juga: Asyik, Kecamatan Bogor Selatan Akan Kembangkan Desa Wisata

Para pengunjung yang datang ke sana bisa menikmati piknik privat di tengah kebun organik dengan pohon sayur hingga buah yang menyegarkan, ditambah sejuknya udara pegunungan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Gedung Pakuan di Bandung: Lokasi, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jogging with View di Waduk Tandon Wonogiri yang Berlatar Perbukitan

Jalan Jalan
7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

7 Tips Berkemah di Pantai agar Tidak Kepanasan, Jangan Pakai Tenda di Gunung

Travel Tips
Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Berlibur ke Bangkok, Pilih Musim Terbaik untuk Perjalanan Anda

Travel Tips
Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Siapkan Wisata Pagi dan Malam

Travel Update
Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Pantai Kembar Terpadu di Kebumen, Tempat Wisata Edukasi Konservasi Penyu Tanpa Biaya Masuk

Travel Update
Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Siaga Suhu Panas, Petugas Patroli di Pantai Bangka Belitung

Travel Update
Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Cara ke Museum Batik Indonesia Naik Transjakarta dan LRT

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com