Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Telur Paskah dan Makna di Baliknya

Kompas.com - 13/04/2022, 17:36 WIB
Desi Intan Sari,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Telur Paskah memiliki sejarah cukup panjang yang menjelaskan mengapa benda tersebut identik dengan perayaan Hari Raya Paskah.

Adapun tahun ini, Hari Raya Paskah atau hari kebangkitan Yesus Kristus jatuh pada Minggu (17/04/2022). 

Selain telur, Paskah juga identik dengan cokelat dan kelinci. Namun, mengapa Paskah identik dengan telur?

Baca juga: 42 Ucapan Selamat Paskah untuk Kerabat dan Saudara Terkasih

Asal usul telur Paskah

Dalam perayaan Paskah, umat yang merayakan biasanya mengadakan lomba hias telur dengan dekorasi-dekorasi yang cerah, seperti dikutip Kompas.com dari Huffpost, Rabu (13/04/2022). 

Kemudian, dalam perayaan Paskah mereka juga akan melakukan kegiatan lainnya, seperti menggelindingkan telur dan berburu telur. 

Lalu, dari mana asal usul telur Paskah?

Dikutip Kompas.com dari TIME, asal usul telur Paskah konon dimulai di Eropa pada abad pertengahan dan kemungkinan tidak berasal dari orang Kristen.

Menurut beberapa sumber, telur Paskah pertama sebetulnya berasal dari tradisi agama yang berbeda.

Baca juga: Kuliner Khas Paskah dari 18 Negara, Pie Buah sampai Kaki Domba

Profesor Sejarah dan Direktur program studi Abad Pertengahan dan Renaissance dari Universitas Nebraska, Carole Levin mengatakan, banyak pakar meyakini bahwa Paskah berasal dari festival Anglo-saxon awal yang merayakan dewi Eastre dan datangnya musim semi. Itu dianggap sebagai kebangkitan alam setelah musim dingin.

"Beberapa misionaris Kristen berharap bahwa merayakan hari-hari suci Kristen pada waktu yang sama dengan festival pagan akan mendorong pertobatan, terutama jika beberapa simbolnya juga dibawa."

"Telur adalah bagian dari perayaan Eastre. Telur dimakan di festival tersebut dan mungkin juga dikubur di dalam tanah untuk mendorong kesuburan," ujarnya kepada TIME melalui surat elektronik, seperti dikutip Kompas.com.

Kini, telur Paskah memang melekat pada agama Kristen, namun dalam versi itu, telur Paskah mungkin sekadar kepraktisan.

Baca juga: 5 Fakta Soal Paskah: Istilah hingga Jumlah Konsumsi Permen selama Perayaan

Umat Kristen menjalani puasa prapaskah pada periode Paskah. Dulu, aturannya jauh lebih ketat daripada saat ini.

Mereka tidak diperbolehkan makan daging atau produk hewani apapun, termasuk susu, keju, atau telur.

Sementara, menurut profesor Studi Abad Petengahan dari Universitas California, Los Angeles, Henry Kelly, ayam-ayam terus bertelur. Untuk itu, telur-telur tersebut kemudian disimpan untuk didistribusikan.

Karena prapaskah berakhir jelang Hari Paskah, telur-telur itu nantinya dibawa dan diberikan kepada orang lain, sering kali orang yang tidak mampu membeli daging untuk perayaan Paskah.

Baca juga: 10 Ucapan Selamat Hari Raya Paskah Berikut Maknanya

Sementara laman BBC menjelaskan, telur-telur tersebut kemudian diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah.

Orang-orang Victoria mengadaptasi tradisi tersebut dengan telur karton berlapis satin yang kemudian diisi hadiah Paskah.

Hal itu kemudian berkembang menjadi tradisi yang sampai saat ini masih banyak dilakukan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering Sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Barang yang Paling Sering Ditinggal Wisatawan di Bandara, Apa Saja?

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com