Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Tuwit Manggarai Timur, NTT, Mistisnya Kampung Adat Masa Lalu

Kompas.com - 13/05/2022, 21:31 WIB
Markus Makur,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BORONG,KOMPAS.com - Kawasan Runus, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan, Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), erat dengan berbagai cerita mistis di Bukit Tuwit.

Bukit yang dalam bahasa Manggarai Timurnya adalah golo, selalu disebutkan oleh orang Manggarai Timur.

Kawasan Bukit Tuwit merupakan kampung pertama di wilayah Elar Selatan dengan berbagai suku yang menempatkan perkampungan ini.

Kampung itu sekarang sudah tidak ada. Kini, jejak perkampungan adat tertua tersebut sudah ditanami berbagai tanaman, seperti pohon kopi dan bambu.

Baca juga: Menjelajahi Bukit Tuwit di Manggarai Timur NTT, Kawasan Penghasil Kopi

Namun, ada satu situs yang masih utuh dan menjadi tempat semedi, yakni adalah compang, mesbah Tuwit.

Batu bulat berbentuk meja bundar itu jadi tempat yang sangat sakral dengan berbagai pohon keramat yang dilarang dipegang. Bahkan masyarakat dilarang mengambil bambu kering.

Sejarah tempat keramat di Bukit Tuwit, NTT

Dikisahkan secara turun temurun bahwa penjaga utama bukit Tuwit itu dari Suku Ngujul. Dahulu kala ada rumah adat suku Ngujul di bukit Tuwit yang kini sudah dipindahkan ke Kampung Sembong.

Kampung Sembong, Desa Langgasai berada dibawah kaki Bukit Tuwit. Salah satu keanehan adalah terdapat sumber mata air di atas Bukit Tuwit.

Hal ini dijelaskan Tobias kepada Kompas.com, Sabtu (7/5/2022). Ia adalah penerus Suku Ngujul yang sudah diberikan kekuasaan oleh nenek moyang untuk menjaga Bukit Tuwit.

Baca juga: Teluk Nanga Lok di NTT Masuk 10 Besar Anugerah Pesona Indonesia 2022

"Sebelum saya bicara untuk menerangkan bukit keramat Tuwit, terlebih dahulu saya minta izin kepada leluhur dan orangtua agar mereka memberikan petunjuk untuk keterangan kepada pengunjung," kata dia.

Compang Sakral Tuwit, tempat rapat zaman dahulu kala

Tobias menjelaskan sebagaimana diceritakan oleh nenek moyang secara turun temurun, Compang Sakral Tuwit dikelilingi kursi berbentuk batu bulat untuk tempat duduk saat ada rapat dari berbagai kedaluan, Hamente di wilayah Manggarai Raya.

Ada pula pertemuan dari berbagai suku yang berada di perkampungan tersebut pada masa silam.

BUKIT SAKRAL TUWIT, Runus, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (7/5/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR BUKIT SAKRAL TUWIT, Runus, Desa Langgasai, Kecamatan Elar Selatan, Kabupaten Manggarai Timur, NTT, Sabtu, (7/5/2022). (KOMPAS.com/MARKUS MAKUR)

Batu bulat berbentuk meja bundar sebagai tempat duduk dari pemimpin rapat. Di sebelahnya, ada batu berbentuk mesin ketik untuk diketik oleh juru tulis adat di zaman itu.

"Jadi zaman dulu, semua dalu di wilayah Manggarai Raya mengadakan pertemuan besar di perbukitan Tuwit dan tempatnya di compang keramat Tuwit," kata Tobias.

Baca juga: Ajaibnya Air Terjun Pangkadari di Manggarai NTT, Mirip Sungai di Inggris

Dalu adalah kepala wilayah dalam sebuah kawasan dibawah kekuasaan Raja Todo sebelum kemerdekaan dan masa penjajahan Belanda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com