Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

9 Tradisi Idul Adha di Indonesia, Ada Hewan Kurban yang Dirias

Kompas.com - 27/06/2022, 22:15 WIB
Desi Intan Sari,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tahunnya umat Islam di Indonesia akan memperingati Hari Raya Idul Adha.

Selain menyembelih hewan kurban dan membagikannya kepada orang tak mampu, umat Islam dari berbagai daerah Indonesia juga menggelar sejumlah tradisi secara turun temurun.

Berikut Kompas.com rangkum daftar tradisi Idul Adha yang dilakukan oleh umat Islam dari berbagai daerah di Indonesia.

1. Tradisi Apitan di Semarang

Semarang, Jawa Tengah, memiliki tradisi Apitan saat Hari Raya Idul Adha. Tradisi tersebut dilakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas rezeki berupa hasil bumi yang diberikan oleh Tuhan, dikutip dari laman Pariwisata Indonesia, Senin (27/6/2022).

Tradisi ini diawali dengan pembacaan doa, dilanjutkan dengan arak-arakan hasil tani hingga ternak (gunungan). Sepanjang jalan, warga sekitar akan saling berebut gunungan. 

Warga setempat percaya bahwa tradisi ini dulunya merupakan kebiasaan para Wali Songo, sebagai bentuk ungkapan rasa syukur saat perayaan Idul Adha.

Bukan hanya arak-arakan saja yang bisa disaksikan, tapi juga bisa melihat hiburan tradisional khas Semarang.

Baca juga: Tantangan Puasa di Swiss, Sulit Cari Makanan Halal dan Masjid 

2. Tradisi Manten Sapi di Pasuruan 

Tradisi Manten Sapi merupakan tradisi menghias hewan kurban menjelang hewan kurban yang digelar di warga Wates Tani Kabupaten Pasuruan Jawa TimurKOMPAS.COM/M ANAS Tradisi Manten Sapi merupakan tradisi menghias hewan kurban menjelang hewan kurban yang digelar di warga Wates Tani Kabupaten Pasuruan Jawa Timur

Berikutnya ada Manten Sapi, sebuah tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Pasuruan, Jawa Timur, saat Hari Raya Idul Adha.

Umat Islam di Pasuruan menggelar tradisi ini sebagai penghormatan terhadap hewan kurban yang akan disembelih. Uniknya, sebelum disembelih, hewan kurban akan dirias seperti pengantin.

Selain dirias, hewan-hewan tersebut juga dikalungkan bunga tujuh rupa dan dibalut dengan kain kafan, serban, serta sajadah. Kain kafan sendiri punya makna kesucian orang yang berkurban.

Hewan kurban yang sudah dirias, kemudian diarak menuju masjid setempat untuk disembelih dan dagingnya diolah jadi hidangan untuk disantap bersama.

Baca juga: 7 Tradisi Unik Idul Adha di Indonesia

3. Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta

ILUSTRASI - Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta, 22 Agustus 2019.Shutterstock/aditya_frzhm ILUSTRASI - Tradisi Grebeg Gunungan di Yogyakarta, 22 Agustus 2019.

Dalam memperingati Hari Raya Idul Adha, umat Islam di Yogyakarta akan menggelar tradisi Grebeg Gunungan.

Mirip seperti tradisi yang dilakukan masyarakat Semarang, masyarakat Yogyakarta juga mengarak hasil bumi dari halaman Keraton sampai Masjid Gede Kauman. Ada tiga gunungan yang diarak, terdiri dari rangkaian sayur-mayur dan buah.

Tak hanya saat Idul Adha, di Yogyakarta tradisi ini juga digelar setiap hari besar agama Islam lainnya. Misalnya saja saat Idul Fitri ada acara Grebeg Syawal.

Menurut kepercayaan setempat, bagi yang berhasil mengambil hasil bumi dari gunungan tersebut, bisa mendatangkan rezeki.

Baca juga: Masjid Bersejarah di Wonogiri, Lebih Tua dari Masjid Agung Demak

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com