Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan di Pulau Rinca, TN Komodo, Sudah Lalui Kajian Dampak Lingkungan

Kompas.com - 03/02/2023, 13:01 WIB
Nansianus Taris,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Pemerintah terus membangun infrastruktur untuk mendukung  kawasan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super prioritas.

Salah satu infrastruktur yang dibangun adalah infrastruktur sarana dan prasarana di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Wakil Delegasi Tetap RI untuk UNESCO, Ismunandar, mengatakan pembangunan fasilitas sarana prasarana yang ada di Pulau Rinca Tanam Nasional Komodo, telah didahului dengan kajian dampak lingkungan atau Environmental Impact Assessment (EIA).

Baca juga: Loh Buaya di Pulau Rinca TN Komodo Bisa Tampung 1.000 Wisatawan per Hari

"Wasilitas sarana prasarana itu diperlukan untuk keamanan dan kemudahan akses bagi para pengunjung," ujar Ismunandar saat berkunjung ke Pulau Rinca, Rabu (1/2/2023).

Ia pun memberikan apresiasi atas upaya bersama dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), khususnya Balai Taman Nasional Komodo untuk melibatkan masyarakat lokal dalam pengelolaan Pulau Rinca.

Komodo dalam posisi aman

Menurut Ismunandar, upaya itu merupakan hal positif. Dia juga menegaskan bahwa komodo berada pada posisi aman dalam daftar warisan dunia UNESCO.

Baca juga: Sampah Plastik Masih Jadi Masalah di Area Konservasi TN Komodo

"Pembangunan infrastruktur ini memang sangat diperlukan, didahului dengan analisis dampak terhadap Komodo dan lingkungannya, sehingga kita berharap ke depan menjadi sarana untuk pengelolaan yang lebih sustainable," katanya.

Pulau Rinca di Taman Nasional (TN) Komodo.Dok. Kementerian PUPR. Pulau Rinca di Taman Nasional (TN) Komodo.

Diketahui penataan Kawasan Pulau Rinca Taman Nasional Komodo telah diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 21 Juli 2022 yang lalu.

Salah satu kawasan konservasi dalam Taman Nasional Komodo ini telah dibuka kembali sejak Oktober 2022 dengan target kunjungan 1.000 orang per hari.

Baca juga: Solo Safari Dibuka untuk Umum, Bisa Lihat Komodo

Adapun kawasan TN Komodo yang dibangun atau dimanfaatkan untuk wisata, bukanlah zona inti yang memang dikhususkan untuk konservasi.

Di zona inti TN Komodo seluas 34.311 hektar, tidak boleh ada aktivitas manusia, kecuali pendidikan dan penelitian.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com