Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Enam Keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw Papua

Kompas.com - 28/03/2023, 09:10 WIB
Roberthus Yewen,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

TAMBRAUW, KOMPAS.com - Suku Byak tak hanya dikenal di Kabupaten Byak Numfor, tetapi telah menyebar di berbagai daerah yang ada di tanah Papua, salah satunya di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.

Di Kabupaten Tambrauw ada enam keret atau marga, yakni Mar, Mayor, Paraibabo, Mambrasar, Mirino, dan Yappen yang mendiami pesisir utara Distrik Bikar dan Distrik Sausapor Kabupaten Tambrauw.

Baca juga:

Suku Byak di Tambrauw dikenal sebagai Byak Karon (Bikar).

Nama ini sudah dikenal sejak dulu dan kini tak lagi terdengar asing bagi warga masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya.

Ketua Dewan Adat Suku Byak di Tambrauw (Bikar), Junus Rumansara menjelaskan awal mula kehadiran enam keret di tanah adat Suku Abun ini lantaran perang Ongi, masalah ekonomi terkait kemarau yang panjang di Byak waktu itu, sehingga mereka harus mencari kehidupan keluar.

"Pada abad 17 hingga abad 18 orang Byak dari enam keret, yakni Mar, Mayor, Mirino, Mambrasar, Yappen, dan Paraibabo ini sudah ada di Pulau Sia Su atau Pulau Dua,” katanya kepada Kompas.com, Jumat (24/3/2023).

Baca juga: 3 Provinsi Baru Indonesia di Papua: Ha Anim, Meepago, dan Lapago

Junus menambahkan, dalam perjalanan tidak pernah terbentuk Dewan Adat Suku (DAS) Biak Karon (Bikar).

Awalnya hanya ada suku atau adat Byak saja. Namun, perkawinan campuran antara orang Byak dan Karon -sekarang disebut dengan Suku Abun, memicu dibuatnya Kampung Bikar.

"Keluarga yang kawin campuran ini menyebut mereka adalah Bikar, yaitu ada yang menyebut mereka bapak orang Karon dan mama orang Byak, begitupun sebaliknya,” katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kompas Travel (@kompas.travel)

Junus mengatakan, selama ini kehidupan Suku Byak di Tambrauw (Bikar) sangat baik dengan suku lainnya, terutama Suku Abun yang memiliki tanah adat.

Hanya saja, belakangan ini ada yang menganggap orang Byak sebagai pendatang di daerah ini.

Meskipun demikian, kontribusi orang Byak di Kabupaten Tambrauw tak bisa dilupakan.

Baca juga: Itinerary 3 Hari 2 Malam di Jayapura, Jelajahi Danau Terluas di Papua

Sebab, kehadiran enam keret Suku Byak di Tambrauw telah berkontribusi terhadap pembangunan wilayah tersebut.

"Kami datang ke tanah Tambrauw telah banyak berkontribusi mulai dari menjadi guru, hingga memberikan kabar injil kepada masyarakat asli yang ada di Kabupaten Tambrauw, hingga berkontribusi terhadap pemekaran daerah ini,” ujar Junus.

Hidup harmonis

Kehadiran enam keret Suku Byak di Kabupaten Tambrauw selama ini terus menjaga kehidupan yang harmonis antara satu keret dan keret lainnya yang ada di Kabupaten Tambrauw.

Ketua Keret Yappen Suku Byak di Tambrauw (Bikar), Yonatan Yappen, saat memberikan makanan kepada Ketua Keret Mambrasar, Abner Mambrasar sebagai wujud membangun kembali persaudaraan dan kekeluargaan antara keret yang ada di dalam Suku Byak di Tambrauw (Bikar) yang berlangsung di Pulau Miossu, Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (25/4/2023).KOMPAS.COM/Roberthus Yewen Ketua Keret Yappen Suku Byak di Tambrauw (Bikar), Yonatan Yappen, saat memberikan makanan kepada Ketua Keret Mambrasar, Abner Mambrasar sebagai wujud membangun kembali persaudaraan dan kekeluargaan antara keret yang ada di dalam Suku Byak di Tambrauw (Bikar) yang berlangsung di Pulau Miossu, Kampung Werur, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu (25/4/2023).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara pada Maret 2024 Capai 1,04 Juta

Travel Update
4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

4 Tips Solo Traveling dengan Motor, Pastikan Kendaraan Siap

Travel Tips
6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

6 Tips Wisata Hemat ke Kepulauan Gili Lombok NTB

Travel Tips
Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Wahana dan Fasilitas Wisata di Kampoeng Anggrek Kediri

Jalan Jalan
Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Anggrek Kediri: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

8 Kesalahan Umum Harus Dihindari Saat Hiking dan Kemah

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com