KOMPAS.com - Terdapat sejumlah masjid yang berusia ratusan tahun di Pulau Jawa. Masjid-masjid tertua di Pulau Jawa itu merupakan bukti penyebaran agama Islam di Nusantara.
Selain tempat ibadah, dulunya masjid juga berfungsi sebagai pusat penyebaran agama Islam. Masjid tertua di Pulau Jawa tersebut masih digunakan untuk tempat ibadah sampai saat ini.
Baca juga: Daftar 27 Masjid di 4 Jalur Mudik, Ada Masjid Raya Al-Jabbar
Baca juga: Masjid Unik di Surabaya, Bentuknya Menyerupai Kabah
Berikut sejumlah masjid tertua di Pulau Jawa seperti dihimpun oleh Kompas.com.
Tak hanya di Pulau Jawa, Masjid Saka Tunggal merupakan masjid tertua di Indonesia. Mengutip laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre, masjid ini didirikan pada 1288, sehingga usianya mencapai 735 tahun.
Masjid Saka Tunggal memiliki nama asli yakni Masjid Baitussalam. Nama Saka Tunggal lantaran masjid ini hanya memiliki satu tiang penyangga atau saka tunggal.
Bagian bawah saka itu dilindungi dengan kaca guna melindungi prasasti yang berisikan informasi tahun pendirian masjid. Masjid yang berdiri sebelum era Wali Songo ini berada di Desa Cikakak, Wangon, Banyumas, Jawa Tengah.
Masjid Sunan Ampel berada di Jalan Petukangan I, Ampel, Kec. Semampir, Kota Surabaya
Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel pada 1421, sehingga usianya sudah mencapai 602 tahun, berdasarkan informasi dari laman Dunia Masjid Jakarta Islamic Centre.
Pada bagian belakang masjid, terdapat makam Sunan Ampel yang meninggal pada 1481. Selain tempat ibadah, Masjid Sunan Ampel selalu ramai dikunjungi peziarah khususnya pada Ramadhan.
Gaya arsitektur Masjid Sunan Ampel bericirikan Jawa kuno dan nuansa Arab.
Baca juga: Ngabuburit di Masjid Istiqlal, Ada Tausiyah Agama hingga Takjil
Baca juga: Ngabuburit di Keraton Kasepuhan Cirebon, Bisa Tarawih di Masjid Wali Songo
Masjid ini dibangun pada 1480, sehingga usianya sekarang mencapai 543 tahun. Mengutip laman Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Cirebon, dulunya masjid ini berupa surau seluas 150 meter persegi.
Surau tersebut dibangun oleh syekh Syarif Abdurrahman. Diberi nama Masjid Merah lantaran dinding masjid ini dibangun dari susunan bata merah ekspos.
Sementara, nama Panjunan menunjuk pada nama kampung atau jalan lokasi masjid berada. Arsitektur masjid mencerminkan perpaduan gaya Arab-Tionghoa.
Lokasi Masjid Merah Panjunan berada di Jalan Panjunan No.43, Panjunan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Selain Masjid Merah Panjunan, Kota Cirebon memiliki masjid tertua di Pulau Jawa lainnya yaitu Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sunan Gunung Jati, tepatnya pada 1498. Jadi, usia Masjid Agung Sang Cipta Rasa sudah mencapai 525 tahun.
Pada masjid ini terdapat saka guru atau tiang utama yang dibuat dari tatal, yaitu pecahan-pecahan kayu berukuran kecil yang disatukan.
Menurut cerita, saka guru yang dibuat oleh Sunan Kalijaga ini melambangkan kesatuan atau kegotongroyongan. Sementara, atap masjid berbentuk bersusun tiga.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa berada di Jalan Kasepuhan, Kesepuhan, Kec. Lemahwungkuk, Kota Cirebon.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.