Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makam Penyebar Islam Syekh Hasan Munadi di Ungaran Jadi Tujuan Ziarah

Kompas.com - 09/04/2023, 21:10 WIB
Dian Ade Permana,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Salah satu tokoh penyebaran agama Islam adalah Syekh Hasan Munadi yang makamnya berada di Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang.

Makam tersebut hingga kini terawat dengan baik dan menjadi tujuan ziarah. Cungkup makam tersebut terbuat dari kayu jati yang asli sejak zaman dulu.

Baca juga:

Selain Syekh Hasan Munadi, di dekatnya juga ada makam sang anak yang bernama Kyai Hasan Dipuro.

"Pada saat tertentu, seperti malam Jumat atau malam selikuran di bulan Ramadhan, makam-makam ramai peziarah," ujar Humas Pengurus Makam Waliyullah Hasan Munadi, Aminudin Santoso, Jumat (7/4/2023).

Amin mengatakan, Syekh Hasan Munadi merupakan seorang pendakwah yang datang dari Kerajaan Mataram pada sekitar tahun 1.400 Masehi.

Dulunya, kata dia, warga setempat tidak memiliki agama, hingga kemudian Syekh Hasan datang menyiarkan Islam.

Baca juga: 5 Wisata Sekitar Alun-alun Bandungan, Indahnya Lereng Gunung Ungaran

Syekh Hasan juga mendirikan Masjid Subulussalam selama melakukan syiar, yang hingga kini telah mengalami beberapa kali pemugaran sejak 1985.

"Meski dipugar masih ada yang asli, seperti empat tiang saka atau pilar untuk cungkup dan mimbar dari kayu."

"Pilar-pilar ini ukirannya khas Majapahit, sehingga bisa menjadi tanda bahwa masjid peninggalan Waliyullah Syekh Hasan Munadi merupakan masjid tua," ujarnya.

Makam dan sendang di Desa Nyatnyono Kabupaten Semarang menjadi tujuan peziarahKOMPAS.com/Dian Ade Permana Makam dan sendang di Desa Nyatnyono Kabupaten Semarang menjadi tujuan peziarah

Menurut Amin, sebelumnya cungkup saka tersebut hanya ada satu.

Namun kemudian, saka tersebut dibelah menjadi empat, hingga seperti saat ini

"Saka itu dari bahan pembangunan Masjid Agung Demak," ungkapnya.

Baca juga: 15 Tips Wisata ke Curug Lawe Benowo Ungaran, Pakai Sepatu Gunung

Syekh Hasan Munadi, yang saat itu sudah memutuskan menetap di kaki gunung Ungaran, menyanggupi permintaan Sunan Kalijaga untuk membantu pembangunan Masjid Agung Demak.

"Syaratnya satu di antara saka yang hendak dibuat untuk Masjid Agung Demak dikirim ke Ungaran, sebab saat itu juga sedang membangun masjid," kata Amin.

Di dekat makam tersebut, terdapat juga Sendang Nyatnyono yang juga biasa disebut Sendang Kalimah Tayyibah.

Sendang Nyatnyono juga menjadi tujuan warga yang bermaksud bersih diri.

"Sendang ini ditemukan tahun 1985, airnya dipercaya berkhasiat khusus," ungkapnya.

Baca juga: Main ke Mata Air Senjoyo di Ungaran, Renang hingga Cicip Rolade Jembak

Pada momen tertentu, sendang itu ramai dikunjungi warga untuk bersih diri.

Menurut Amin, air dari sendang tersebut dipercaya memiliki karomah serta bisa memberikan berkah bagi warga. Warga yang mengenakan sarung harus mandi di tempat khusus dengan air yang keluar dari pipa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Harga Tiket Wisata Pantai di Bantul Terkini, Parangtritis hingga Pandansimo

Travel Update
Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Ada Pungli di Curug Ciburial Bogor, Sandiaga: Perlu Ditindak Tegas

Travel Update
Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Menparekraf Bantah Akan Ada Pungutan Dana Pariwisata kepada Wisatawan

Travel Update
Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut 'Flare' di Gunung Andong

Sandiaga Dukung Sanksi Tegas untuk Penyulut "Flare" di Gunung Andong

Travel Update
Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Waktu Terbaik untuk Beli Tiket Pesawat agar Murah, Jangan Mepet

Travel Tips
Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Taman Burung-Anggrek di Papua: Lokasi dan Harga Tiket Masuk

Travel Update
5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

5 Air Terjun di Probolinggo, Ada Air Terjun Tertinggi di Jawa

Jalan Jalan
4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

4 Festival di Hong Kong untuk Dikunjungi pada Mei 2024

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Kemenuh Butterfly Park Bali Punya Wahana Seru

Jalan Jalan
Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kemenuh Butterfly Park Bali: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Kapal Wisata Terbakar di Labuan Bajo, Wisatawan Diimbau Hati-hati Pilih Kapal

Travel Update
5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

5 Tips Traveling Saat Heatwave, Apa Saja yang Harus Disiapkan

Travel Tips
Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Penerbangan Bertambah, Sandiaga: Tiket Pesawat Mahal Sudah Mulai Tertangani

Travel Update
Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Pencabutan Status Bandara Internasional Tidak Pengaruhi Kunjungan Turis Asing

Travel Update
Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Bagaimana Cara agar Tetap Dingin Selama Heatwave

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com