KOMPAS.com - Wisata Air Terjun Kedung Kandang di Nglanggeran, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dihancurkan dan hilang karena pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut perlu adanya penilaian dampak warisan budaya (heritage impact assessment) di tempat wisata semacam itu apabila hendak dilakukan pembangunan.
"Ini harus hati-hati sekali, jangan sampai warisan UNESCO sebagai situs heritage itu terganggu. Harus ada heritage impact asessment," kata Sandiaga usai meninjau kesiapan libur Lebaran di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Rabu (19/4/2023).
Baca juga:
Untuk itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan Badan Otorita Borobudur. Sekaligus meminta agar kejadian serupa tidak terulang.
Sandiaga berharap agar adanya sosialisasi dan edukasi yang lebih masih lagi dari Badan Otorita Borobudur, selaku koordinator dari 33 kabupaten/kota di sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam mendukung Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur.
"Kami sedang menunggu laporan, tapi akan kami koordinasikan. Kita akan masifkan melalui desa wisata agar informasi membangun ini tidak boleh mengganggu heritage yang telah dicanangkan sebagai warisan situs dunia," tegasnya.
Sebagaimana diberitakan Kompas.com (14/4/2023), sebelumnya masyarakat di sekitar Air Terjun Kedung Kandang sudah mengusulkan agar saat rencana pembangunan jembatan bisa menghindari kawasan tersebut.
Namun sayangnya, air terjun tersebut terkena dampak akibat dari pembangunan jalan alternatif Gunungkidul-Sleman, dan diperkirakan tidak bisa diselamatkan lagi.
Baca juga: Air Terjun Kedung Kandang Nglanggeran, Keindahannya Tinggal Kenangan
"Air terjun Kedung Kandang memang kena pembangunan jalan, memang betul terjadi. Dan ini akan dikembalikan seperti semula sudah tidak mungkin kelihatannya, karena sudah berubah semuanya," kata Plt Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Gunungkidul, Harry Sukmono, mengutip Kompas.com (13/4/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.