Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Wisata Alam di Ternate Maluku Utara, Ada Batu Bekas Letusan Gunung

Kompas.com - 21/06/2023, 18:07 WIB
Sania Mashabi,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wilayah Ternate di Maluku Utara memiliki berbagai daya tarik alam, mulai dari pantai, danau, hingga tempat wisata yang muncul usai letusan gunung.

"Kami punya danau, pantai, dan tempat wisata lainnya," kata salah satu Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Maluku Utara Aziz Momada kepada Kompas.com saat Gebyar Wisata Nusantara 2023, Sabtu (10/6/2023).

Baca juga:

Jika berminat berwisata alam di Kota Ternate ada beberapa rekomendasi tempat yang wajib dikunjungi. Berikut beberapa di antaranya:

Rekomendasi wisata alam di Ternate

1. Danau Laguna

Danau Laguna, Kota Ternate, Maluku UtaraKOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN Danau Laguna, Kota Ternate, Maluku Utara

Danau Ngade atau Danau Laguna berlokasi di Desa Ngade, Kelurahan Fitu, Kota Ternate, Maluku Utara.

Danau ini dekat dengan laut sehingga memiliki pemandangan alam yang pas diabadikan lewat lensa kamera. Meskipun terlat dekat air laut, air di danau tersebut tetap tawar seperti air danau pada umumnya, dilansir dari Kompas.com, Kamis (9/6/2022).

Selain jadi tempat wisata, Danau Laguna juga digunakan penduduk untuk budidaya ikan air tawar, salah satunya gurame. 

Air di danau ini juga digunakan untuk mengairi perkebunan masyarakat di sekitar danau.

Baca juga: 4 Tempat Bersejarah di Maluku Barat Daya, Ada Benteng Berusia 3 Abad

2. Batu Angus

Ilustrasi Batu Angus di Kulaba, Ternate, Maluku Utara.Dok. Shutterstock/rokky zaki vijay Ilustrasi Batu Angus di Kulaba, Ternate, Maluku Utara.

Batu Angus berada di kaki Gunung Gamalama, tepatnya di Kulaba, Kecamatan Ternate Barat, Kota Ternate, Maluku Utara. 

Dikenal sebagai Taman Geologi Batu Angus, tempat wisata terdiri dari tumpukan bebatuan hitam berbagai ukuran dan bentuk.

Dilansir dari Antara, Rabu (21/6/2023), bebatuan tersebut bersumber dari lahar panas yang bergerak ke laut kemudian membatu usai letusan Gunung Gamalama pada tahun 1673.

Adapun batu di tempat wisata tersebut dikenal memiliki kepadatan tinggi dan bertekstur kasar. 

Bahkan, ada yang bilang bahwa batu tersebut mirip batu penyusun candi di Pulau Jawa, dilansir dari laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga: Cara ke Desa Wisata Welora di Maluku, Harus Naik Kapal 2 Hari

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com