Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Rinding Allo di Sulsel, Dikelilingi Sawah Terasering Nan Asri

Kompas.com - 11/07/2023, 11:50 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kabupaten Luwu Utara di Sulawesi Selatan memiliki desa wisata indah yang dapat dijadikan destinasi kala berwisata. Namanya Desa Wisata Rinding Allo.

Desa yang terletak di Kecamatan Rongkong ini juga masuk ke dalam daftar 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga: Desa Wisata Kambo Sulawesi Selatan yang Kaya akan Wisata Alam

Dikutip dari Tribun Travel, desa ini berlokasi sekitar 64 kilometer dari ibu kota Luwu Utara Masamba dan sekitar 495 kilometer dari ibu kota Sulawesi Selatan Makassar. 

Keindahan alamnya berupa sawah terasering dan pegunungan yang ada di sekitar desa serta kekayaan budaya menjadi daya tarik tersendiri yang disoroti. 

"Harganya mahal, ini sesuatu yang punya ke khasannya sendiri. Ini seperti di Austria dan Swiss, tinggal dibuatkan area olahraga tracking, camper van, dan sebagainya," kata Direktur Tata Kelola Destinasi Kemenparekraf Indra Ni Tua dalam kunjungan Kemenparekraf, (6/7/2023), seperti dikutip dari Antara. 

Baca juga: 3 Wisata Alam di Sulawesi Barat, Ada Negeri di Atas Awan

Dikelilingi pemandangan sawah terasering

Dikutip dari situs Jadesta Kemenparekraf, Desa Rinding Allo terletak di pegunungan Luwu Utara atau di ketinggian 1.600 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Jika menyukai desa dengan suasana sejuk, Rinding Allo bisa menjadi pilihan dengan suhu sekitar 17-20 derajat Celcius pada siang hari.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Sulawesi Tenggara Selain Wakatobi, Ada Benteng

Ketika malam hari, suhunya bisa turun hingga 16 derajat Celcius. 

Berada di pegunungan membuat warga desa menjulukinya "negeri berselimut", seperti dikutip Tribun Travel.

Dikelilingi pegunungan membuat Desa Rinding Allo kerap ditutupi kabut sepanjang hari. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR Dikelilingi pegunungan membuat Desa Rinding Allo kerap ditutupi kabut sepanjang hari.

Hal ini karena gumpalan kabut kerap menyelimuti desa sepanjang hari. 

Alam di Desa Rinding Allo masih sangat terjaga. Dengan area desa dikelilingi sawah terasering dan perkebunan hortikultura, mata pencaharian mayoritas masyarakatnya adalah bertani di sawah dan perkebunan.

Baca juga: 6 Fakta Kereta Api Pertama di Sulawesi, Lewati 16 Tempat Wisata

Bagi Indra, pemasaran keindahan alam Desa Rinding Allo menjadi hal penting yang perlu dilakukan. 

"Rinding Allo ini budaya dan pemandangannya luar biasa tinggal bagaimana mengemasnya untuk disebarluaskan. Banyak yang positif di sini, sehingga calon wisatawan bisa diajak tinggal di sini berdampingan dengan masyarakat, seperti di Wae Rebo (NTT)," ucap dia. 

Sementara lainnya masih menggeluti tenun dan memproduksi kain tradisional Tenun Rongkong sebagau salah satu identitas kejayaan Kerajaan Luwu pada masa lampau. 

Baca juga: 6 Tempat Wisata Likupang, Surga Tersembunyi di Sulawesi Utara

Wisatawan yang berkunjung bisa bermalam di homestay sembari menikmati suasana pedesaan yang asri.

Menginap di homestay memungkinkan warga turut menyaksikan rutinitas hidup warga di desa, seperti memasak di dapur tunggu dengan kayu bakar dan belajar proaes pembuatan tenun. 

Indra menambahkan, penting agar masyarakat desa terus menjaga semangat untuk terus mengembangkan budaya di Desa Rinding Allo. 

"Nah ini yang terpenting, apalagi saya lihat di sini banyak anak mudanya, ini yang perlu diperhatikan lagi agar tetap bisa menjaga budaya yang telah ada di sini," tuturnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com