Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toto Kopi, Tradisi Meramal lewat Ampas Kopi Khas Orang Manggarai

Kompas.com - 31/07/2023, 19:30 WIB
Nansianus Taris,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Toto kopi merupakan cara orang Manggarai di Nusa Tenggara Timur (NTT) untuk meramal kehidupan orang lain, mulai dari urusan karier hingga asmara, melalui ampas kopi. 

Tradisi ini juga dihadirkan saat Labuan Bajo Maritime Festival (LBMF) 2023, mulai dari Kamis (27/7/2023) hingga Sabtu (29/7/2023) di Pantai Pede Permai, Labuan Bajo. Salah seorang pengunjung yang mencoba toto kopi saat festival tersebut adalah In. 

Baca juga:

"Saya datang ke sini (karena) penasaran dengan toto kopi. Memang awalnya mau coba, takut apa yang diterawang nanti buruk semua. Tetapi, untuk jawab penasaran, saya coba. Ternyata bagus," tutur In, Senin (31/7/2023).

Menurutnya, apa yang disampaikan oleh penerawang saat toto kopi itu agak mirip dengan kehidupannya.

"Ada yang kurang bagus, tetapi ini bagus agar saya refleksi diri juga waspada. Toto kopi ini bagus dan bisa percaya. Yah, tergantung kita masing-masing. Mau percaya atau tidak. Semuanya kembali ke Tuhan," terangnya.

Baca juga:

Ada yang terjadi betulan, ada yang meleset

Ampas kopi tidak disarankan untuk dipakai ulang. Bahan ini lebih baik digunakan untuk membuat pupuk dan scrub.SHUTTERSTOCK/Ani Fathudin Ampas kopi tidak disarankan untuk dipakai ulang. Bahan ini lebih baik digunakan untuk membuat pupuk dan scrub.

Secara harfiah, toto kopi terdiri dari dua kata yakni "toto" artinya memperlihatkan dan "kopi". Dalam hal ini, kopi yang dimaksud adalah ampas kopi yang ditiris setelah seseorang meminum kopinya.

Guna mengikuti toto kopi, kamu wajib meminum kopi terlebih dahulu. Ampas kopi kemudian ditiris guna "dibaca" oleh si penerawang.

Tidak semua orang bisa membaca "gambar" yang ada di ampas kopi yang ditiris itu. Hanya orang dengan "mata terang" yang bisa membaca "gambar" di dalam gelas kopi tersebut.

Tak jarang apa yang diramal oleh si penerawang saat toto kopi ini betul-betul terjadi dalam kehidupan seseorang, namun ada juga yang meleset.

Kendati demikian, toto kopi sudah seperti ritual khusus bagi orang Manggarai saat minum kopi bersama.

Baca juga: Ukuran Kapal Wisata Akan Disesuaikan dengan Perairan Labuan Bajo, Cegah Kecelakaan

Sementara itu, Project Director LBMF, Michael Wahyu Irawan menyampaikan, pihaknya menghadirkan toto kopi karena Labuan Bajo itu seperti melting pot, banyak orang bertemu, melebur, dan tinggal di Labuan Bajo, baik masyarakat pesisir maupun pegunungan.

"Toto kopi yang identik dengan masyarakat pegunungan juga menjadi bagian menyatu yang sudah sejak lama juga ada di Labuan Bajo," ujar Michael.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com