Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Festival Bantengan Nuswantara di Kota Batu, Turis Asing Ikut Serta

Kompas.com - 06/08/2023, 18:06 WIB
Nugraha Perdana,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

BATU, KOMPAS.com - Festival Kesenian Bantengan Nuswantara digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Minggu (6/8/2023).

Satu persatu kelompok seni tradisional bantengan berjalan dari Jalan Gajah Mada atau dekat Alun-Alun Kota Batu menuju depan Rumah Dinas Wali Kota Batu.

Acara yang berlangsung di Jalan Panglima Sudirman ini berlangsung meriah. Terlihat ratusan orang yang menonton festival.

Baca juga: Dijuluki Swiss Kecil, Kota Batu Minim Kunjungan Turis Asing

Beberapa turis asing ikut menonton. Bahkan, mereka juga diajak berpartisipasi langsung dalam festival Bantengan Nuswantara ini.

Mereka terlebih dahulu jongkok bersama dan berdiam diri mendekat ke asap kemenyan dengan mengikuti arahan pemandu kesenian bantengan.

Mereka masing-masing memegang dupa dan tidak lama kemudian berdiri dengan mengarak beberapa sosok banteng dengan memegang kedua tanduk sosok banteng yang seolah sedang kerasukan dan berupaya menenangkannya.

Setiap sosok banteng itu dimainkan oleh dua orang di dalam sehelai kain besar. Kepala banteng yang terbuat dari kayu di depannya.

Sedangkan pemain bantengan lainnya, memainkan cambuk untuk mengendalikan sosok banteng. Setiap kelompok beraksi dengan diiringi musik khas Jawa.

Baca juga: Taman Selecta Batu: Harga Tiket Masuk, Jam Buka, dan Fasilitas 

Salah satu warga asing asal Jepang bernama Kiki Ando (46) mengatakan, dirinya sangat antusias dengan festival Bantengan Nuswantara. Menurutnya, para pemain bantengan sangat kuat dan bertenaga dalam memainkan lakon.

"Festival lokal di sini berbeda dengan di Jepang. Di sini sosok banteng sangat dispesialkan, kemudian orang-orang disini semangat kebersamaannya luar biasa dalam berkesenian," kata Kiki Ando.

Festival Bantengan Nuswantara

Ketua Bantengan Nuswantara, Agus Riyanto mengatakan, festival Bantengan Nuswantara diadakan setiap tahunnya. Rangkaian kegiatan tahun ini diadakan selama tiga hari sejak Jumat (4/8/2023) dan melibatkan 14 pelaku seni dari mancanegara.

Mereka berasal dari Malaysia, Hongkong, Jepang, Australia, India, Skotlandia, Kolombia, El Salvador dan lainnya dengan menampilkan tarian kontemporer.

Suasana Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, Jawa Timur dengan adanya kegiatan 'Karnaval 1000 Banteng' dalam peringatan 14 tahun Bantengan Nuswantara pada 2022 lalu.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Suasana Jalan Panglima Sudirman, Kota Batu, Jawa Timur dengan adanya kegiatan 'Karnaval 1000 Banteng' dalam peringatan 14 tahun Bantengan Nuswantara pada 2022 lalu.

"Untuk di tanggal 4 dan 5, itu sifatnya tidak sebesar di tanggal 6 ini. Hanya penampilan dari teman-teman Bantengan Nuswantara, kemudian ada seniman internasional dan penampilan kesenian tradisional lain seperti tari dan musik, juga glendo barong, tari bapang, barong, pencak silat dan tari kontemporer," katanya.

Lebih lanjut, ada sekitar 200 kelompok kesenian bantengan yang sebagian besar berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur ikut berpartisipasi dalam kegiatan pada Minggu (6/8/2023).

Tema yang diangkat dalam rangkaian kegiatan 15 tahun festival Bantengan Nuswantara kali ini diambil dari gagasan pemikiran sang guru bangsa H.O.S. Tjokroaminoto, yakni universe prosperity atau kemakmuran semesta.

Baca juga: Puluhan Ekor Monyet Turun ke Jalan Payung di Kota Batu, Pengendara Berfoto

Atau, memiliki arti kemakmuran semesta bukan hanya tentang kekayaan materi, tetapi juga tentang keadilan sosial yang merata, kesempatan yang adil dan kehidupan yang bermakna secara spiritual.

Agus berharap, pada gelaran festival Bantengan Nuswantara di tahun-tahun selanjutnya dapat mempererat kerjasama dengan berbagai pihak.

"Bekerja sama dengan kelompok-kelompok atau komunitas yang ada di kota batu. Jadi tidak hanya teman kesenian saja, tetapi juga menyangkut bidang bidang lainnya, seperti karang taruna, ormas, pramuka, polisi, militer dan mungkin tahun depan kami berharap Pemkot Batu ikut terlibat total," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com