Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Pantangan Masyarakat yang Dilarang Dilakukan pada Pendakian Lawu via Candi Cetho

Kompas.com - 07/08/2023, 06:33 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.comGunung Lawu yang berada di perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah, merupakan salah satu tempat pendakian favorit.

Ada beberapa jalur yang bisa digunakan pendaki untuk mencapai gunung setinggi 3.265 meter di atas permukaan laut (mdpl) ini.

Salah satu jalur pendakian ke puncak Lawu adalah via Candi Cetho yang berada di Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Baca juga: Pendakian Lawu via Candi Cetho Kini Dilarang Solo Hiking

Sesuai namanya, jalur pendakian ini berada di kawasan Candi Cetho yang merupakan salah satu situs peninggalan sejarah di Gunung Lawu.

Kompas.com sempat mendaki langsung Gunung Lawu melalui jalur Candi Cetho pada Rabu (2/8/2023).

Pantangan Masyarakat di Gunung Lawu via Cetho

Adapun pada pendakian Lawu via Candi Cetho, terdapat daftar peraturan yang terpampang di sekitar gerbang pendakian.

Baca juga: Rute ke Candi Cetho, Karanganyar di Lereng Gunung Lawu

Salah satunya adalah berisi tentang larangan untuk melanggar pantangan masyarakat setempat, yakni:

  1. Memakai pakaian hijau pupus, corak gading Melati, corak poleng benang telon, dan corak merutu sewu
  2. Berbicara kasar, jorok, dan tidak senonoh
  3. Berlagak sombong, sok tahu, sok pintar, dan sok kuat
  4. Mengeluh ketika menghadapi kesulitan
  5. Melamun dan berpikiran kosong
  6. Masuk ke tempat yang dianggap keramat
  7. Mengganggu makhluk lain (baik yang nyata maupun tidak nyata)
  8. Menganggap sepele hal-hal yang tidak sesuai dengan keyakinan sendiri

Sebagai info, jalur pendakian Gunung Lawu via Candi Cetho memang memiliki keunikan tersendiri.

Hargo Dalem di Gunung Lawu.KOMPAS.com/ANGGARA WIKAN PRASETYA Hargo Dalem di Gunung Lawu.

Beberapa di antaranya adalah adanya tempat meletakkan dupa dan sesaji di setiap pos, hingga Hargo Dalem yang diyakini sejumlah orang sebagai petilasan Raja Terakhir Majapahit, Prabu Brawijaya V.

Baca juga: Bukit Glodakan Wonogiri, Spot Sunrise Menawan Berlatar Gunung Lawu

Keunikan itu mungkin ada yang tidak sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan pendaki. Meski begitu, pendaki tetap harus menghormati segala keunikan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com