Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Wisata Tebara di NTT, Punya Rumah Adat Menara dan Peninggalan Megalitikum

Kompas.com - 14/08/2023, 08:10 WIB
Ni Nyoman Wira Widyanti

Penulis

KOMPAS.com - Desa Wisata Tebara atau Desa Wisata Kampung Prai Ijing di Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih mempertahankan rumah adat beratap menara dan peninggalan megalitikum.

Desa wisata ini pun masuk babak 75 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023 dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Baca juga:

"Desa ini berbasis budaya dan adat istiadat, dan bahasa setempat yang mereka lestarikan. Saya merasa bahwa inilah yang akan membawa Indonesia memiliki pariwisata berkelas dunia. Bukan Indonesia yang membangun desa, tapi desa yang menganugerahkan kemajuan untuk Indonesia," terang Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, lewat keterangan resmi, Senin (14/8/2023).

Makna rumah adat menara dan Batu Kubur

Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Tebara dalam rangka 75 besar desa wisata ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, NTT, Minggu (13/8/2023).Dok. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Desa Wisata Tebara dalam rangka 75 besar desa wisata ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023, NTT, Minggu (13/8/2023).

Saat berada di Desa Wisata Tebara, salah satu hal yang bisa menarik perhatian wisatawan adalah rumah adatnya yang berada di atas bukit. 

Dilansir dari laman Jejaring Desa Wisata (Jadesta), Senin (14/8/2023), rumah adat di desa wisata ini berupa rumah panggung dengan menara tinggi bertanduk yang terdiri dari tiga tingkat.

Tingkat pertama (sali kabungnga) menjadi tempat memelihara hewan. Tingkat ini melambangkan kehidupan manusia di dunia yang dianggap masih kotor. 

Tingkat kedua menjadi tempat hunian manusia yang dilengkapi perapian di tengahnya. Tingkat ini terbagi dua bagian yaitu bali katuonga dan kere padalu, sekaligus melambangkan api penyucian jiwa sebelum manusia menuju dunia arwah (ma rappu).

Tingkat ketiga (umma daluka/toko umma) berupa menara bertanduk yang menjadi tempat penyimpanan makanan dan barang budaya. Di puncak menara ada dua tanduk yang melambangkan perempuan dan laki-laki.

Tingkat tersebut menyimbolkan nirwana. Oleh sebab itu, bentuknya menyerupai telapak tangan yang terkatup, seolah memanjatkan puja kepada Sang Pencipta.

Baca juga: Bukit Cendana, Padang Savana Tempat Berburu Golden Sunset di Sumba

Sementara itu, di desa wisata ini juga ada peninggalan megalitikum berupa Batu Kubur besar dan sarkofagus. Batu Kubur menyimbolkan perahu yang berlayar ke dunia arwah, dikutip dari laman Jadesta.

Secara garis besar, rumah adat menara menyimbolkan kelahiran, sedangkan Batu Kubur menyimbolkan proses meninggalkan raga di dunia menuju keabadian.

Kepala Desa Tebara, Marthen Ragowino Bira menyampaikan, adat budaya di Prai Ijing bukan hanya karena pariwisata, melainkan memang telah menjadi napas kehidupan orang Sumba. 

"Jadi orang Sumba berbudaya bukan karena ingin dilihat wisatawan, keseharian mereka itu adalah budaya itu sendiri. Maka kita bilang Sumba itu adalah the living museum of culture," ujar Marthen.

Baca juga: 8 Desa Wisata di Sumba Timur NTT, Cocok untuk Wisata Alam dan Budaya

Halaman:


Terkini Lainnya

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Turis Asing Beri Ulasan Negatif Palsu ke Restoran di Thailand, Berakhir Ditangkap

Travel Update
19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

19 Larangan dalam Pendakian Gunung Lawu via Cemara Kandang, Patuhi demi Keselamatan

Travel Update
Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Harga Tiket Camping di Silancur Highland, Alternatif Penginapan Murah

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com